Animo masyarakat dalam menyambut tayangan film Jumbo yang diputar di berbagai bioskop di Indonesia terus meningkat. Terpantau di Pekalongan dan Batang, ratusan anak-anak memadati gerai loket di bioskop-bioskop di seluruh jam tayang baik siang maupun malam. Bahkan tiket film dengan pemeran utama DON ini selalu sold out diserbu penonton.

Sejak dirilis 31 Maret, Jumbo menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Lebih dari sekadar hiburan anak-anak, film animasi ini berhasil menyentuh hati berbagai kalangan, dari remaja hingga orang dewasa.

Diproduksi oleh Visinema Studio, Jumbo mengambil latar Kampung Seruni yang penuh warna. Mengajak penonton untuk kembali merasakan kehangatan masa kecil. Selain itu, film ini menggali makna persahabatan, perjuangan mengejar mimpi, dan menghadirkan keajaiban yang mengingatkan akan impian dan harapan.

Tak hanya plot cerita yang menarik, keindahan karya animasi dalam film ini juga berhasil menarik perhatian.

Dikisahkan, Don pemeran utama yang bertubuh gempal, membuktikan dirinya dengan membuat pertunjukan buku dongeng peninggalan orang tuanya. Ia dibantu sahabat-sahabatnya, Nurman dan Mae, dan juga Oma yang selalu mendukung.

Perjalanan Don terganggu saat bukunya dicuri oleh Atta, yang iri terhadapnya, dan Don bertemu dengan Meri, seorang gadis dari dunia lain yang juga mencari kedua orang tuanya. Bersama-sama, mereka menghadapi berbagai tantangan dan belajar tentang persahabatan dan keberanian.

Keseruan film ini diperlihatkan para penonton usai menyaksikan detik demi detik adegan selama 104 menit.

Film jumbo bisa menjadi titik awal film animasi di nusantara untuk mendapatkan pasar penyuka film. Jika biasanya film di bioskop didominasi film roman dan horor saat ini animasi buatan Indonesia mulai digemari masyarakat.