Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan saat ini dikenal untuk membuat suara, foto hingga video otomatis. Di Pekalongan, tepatnya di daerah Setono, seorang pemuda berhasil membuat terobosan memanfaatkan teknologi AI yang masih popular, untuk mendesain motif batik.
Di tangan Falahy Mohamad, berbagai macam motif batik dibuat reka ulangnya menggunakan teknologi komputer dan logika matematika dengan bantuan software Grasshopper Rhino dan 3d Sketchup. Melalui metode parametrik, ratusan atau ribuan motif bisa dihasilkan dalam sekejap untuk mempermudah dan mempercepat desain batik tulis.
Falahy mengaku, terobosan teknologi AI untuk batiknya tidak menghilangkan proses asli dari batik, namun mengkolaborasikan antara teknologi dengan budaya. Jika dibandingkan dengan batik asli, proses yang dihilangkan dalam batik AI ini adalah di bagian pembuatan motif. Sementara proses pembatikannya masih dilakukan sesuai kaidah batik asli, yaitu dicanting oleh para pembatik memakai lilin atau malam bahkan pewarnanya menggunakan pewarna alam.
Beberapa motif batik AI yang berhasil diproduksi oleh Falahy, diantaranya batik tambal 101 (satu kosong satu), batik Simplicity of Parang dan batik Dancing of Truntum. Proses pengerjaan batik AI bisa berlangsung selama 3 minggu.
Untuk harganya, karena merupakan batik tulis asli yang menggunakan bahan halus maka batik AI milik Falahy ini bisa mencapai harga Rp 3-6 juta. Sementara untuk menyentuh pasar anak-anak muda, biasanya Falahy mendesain batik AI nya lebih sederhana untuk menghemat produksi sehingga harganya lebih murah, yaitu di bawah Rp 1 juta rupiah.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |