Cara Peternak Pekalongan, Mudahkan Konsumsi Susu Harian
Putri Kharisma   |   20/09/2024 - 14:05 WIB
Cara Peternak Pekalongan, Mudahkan Konsumsi Susu Harian

Sejak pagi buta, Budi Setiawan (51) tahun bersama puluhan pekerjanya sudah sibuk memerah sapi di kandang sapi yang berada di Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

Kesibukan yang dilakukan Budi ini lantaran untuk mencukupi stok susu sapi segar kedai susunya yang biasa dikenal dengan nama Kandang Sapi Sari Indah.

Kedai susu Kandang Sapi Sari Indah yang berada di lahan seluas 10.000 meter ini awalnya hanya kandang sapi biasa. Namun karena ingin lebih memasyarakatkan susu sapi segar, di tahun 2022 Budi akhirnya menyulap kandang sapinya menjadi kedai susu sapi yang asri di tengah sawah.

“saya cukup prihatin karena kesadaran minum susu di masyarakat masih rendah, kita itu lebih suka mengonsumsi susu bubuk instan daripada susu sapi asli,” ujar Budi yang juga merupakan anggota DPRD Kota Pekalongan.

Kedai milik Budi kini menjadi favorit masyarakat untuk minum susu. Karena selain susunya langsung dari peternak, kedai ini juga menawarkan sensasi minum susu di tengah hijaunya persawahan dan bisa sekaligus melihat sapi di kandang.

“Saya ingin agar semakin banyak orang menikmati susu dari peternakan kami untuk mencukupi kebutuhan protein harian. Harapannya dengan kandang sapi saya ini akan semakin banyak orang tertarik untuk mampir minum susu,” sambungnya.

Jika sebelumnya dalam sehari Budi menjual 400 liter susu sapi ke penjual-penjual susu, kini melalui kedai susunya saja dia berhasil menghabiskan hingga 520 liter lebih susu sapi per harinya.

Cara Budi mengajak orang meminum susu sapi dirasakan manfaatnya oleh Fitri (42) warga Kelurahan Bendan Kergon Kota Pekalongan. Ibu dua orang anak ini mengaku selama ini kesulitan membuat anaknya mau meminum susu sapi.

“Setiap hari saya beli susu di penjual susu dekat rumah tetapi anak saya tidak mau dan banyak alasan. Tetapi pas saya ajak ke Kandang Sapi kok mereka senang dan tanpa dipaksa mau minum susu sapi,” terang Fitri.

Berbeda dengan Budi yang membuka kedai di tengah sawah untuk menarik masyarakat minum susu sapi, Hamzah peternak kambing etawa di Jalan Seruni Pekalongan memilih mengolah susu kambing etawanya menjadi susu bubuk kemasan dengan berbagai varian rasa mulai dari original, jahe dan gula aren.

Untuk mengolah susu kambing segar menjadi susu bubuk, Hamzah masih menggunakan cara tradisional dengan memasak susu di dalam wajan besar hingga menjadi caramel. Susu yang sudah menjadi caramel akan dihaluskan dengan copper hingga menjadi bubuk halus lalu disaring.

“Setelah jadi bubuk nanti diberi rasa missal jahe dan gula aren. Pembuatan susu bubuknya memang tidak memakai mesin khusus karena kami hanya skala home industry kecin-kecilan,” beber Hamzah.

Dalam sehari dirinya bisa menghasilkan susu kambing perahan rata-rata 15 liter. Untuk mendapatkan susu kambing etawa ini biasanya pembeli harus antre sejak pagi buta.

“Susu ini mulai dijual setelah subuh tapi jam enam pagi sudah habis karena banyak peminatnya. Makanya kami buat susu bubuk biar masyarakat tidak kesulitan lagi,” jelas Hamzah.

Menurut Hamzah, dengan mengolah susu kambing etawanya menjadi susu bubuk akan memudahkan masyarakat meminum susu kapanpun tanpa harus meluangkan waktu di pagi buta membeli susu di peternakannya.

“Jadi kalau susu cair ya harus diminum saat itu juga tetapi kalau susu bubuk itu bisa tahan sampai 6 bulan. Pembeli jadi tidak perlu lagi bolak-balik saat pagi buta hanya untuk membeli susu kambing,” sambung Hamzah.

Budi dan Hamzah adalah dua contoh peternak di Kota Pekalongan yang berupaya agar susu yang dihasilkan hewan ternaknya semakin mudah dan banyak dikonsumsi masyarakat untuk pemenuha protein harian.

Upaya para peternak di Kota Pekalongan ini juga terus didorong oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) setempat. Melalui bidang peternakan, para peternak sapi, kambing maupun domba didukung untuk mengolah produk susunya agar semakin mudah dikonsumsi masyarakat.

Berbagai sosialisasi dan pelatihan rutin digelar setiap tahun salah satunya melalui Bimbingan Teknis Peningkatan Usaha Peternak berupa Sekolah Usaha Peternakan Rakyat (Supra) kerjasama antara Dinperpa Kota Pekalongan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Bulan Agustus dan Oktober 2023 lalu.

“Agar produk-produk peternak semakin disukai masyarakat dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, kami ajak para peternak bisa mengolah susu yang dihasilkan untuk menjadi olahan yang bervariasi seperti susu kemasan, yoghurt, keju dan lainnya,” kata Iman Istiadi, Kabid Peternakan Dinperpa Kota Pekalongan saat ditemui pada Selasa (17/9).

Iman menyebutkan dari konsumsi susu 2 gelas/orang/hari, tingkat konsumsi susu di Indonesia masih 16,5 liter/orang/tahun padahal standarnya adalah 17,6 liter/orang/tahun. Sementara di Kota Pekalongan tingkat konsumsi susu sapi segar masih 2 liter/orang/tahun.

“Kami berupaya memenuhi kebutuhan susu dan meningkatkan konsumsi susu di Kota Pekalongan,” sambung Iman.

Keberadaan susu memang penting sebagai salah satu pemenuhan protein dalam tubuh. Menurut Nutritionis Penyelia Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Rina Prasetyowati, Amd.Gz, dalam segelas susu sapi ukuran 200 ml mengandung 6,6 gram protein yang dapat mencukupi 10-15% kebutuhan protein harian. Sementara susu kambing etawa, kandungan proteinnya lebih tinggi, mencapai 6,6 - 10,8 gram.

“Kebutuhan protein harian pada setiap tubuh itu berbeda, namun angkanya di sekitar 55-57 gram. Kebutuhan protein juga bisa dibantu dari makanan sumber protein harian seperti telur, ikan, daging, tahu tempe dan lain-lain,” terang Rina.

Di sisi lain, Dosen, Guru Besar dan Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH menyebutkan bahwa protein hewani berkontribusi pada pertumbuhan, khususnya pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam fase pertumbuhan aktif. Protein hewani juga penting untuk pemeliharaan massa otot dan kekuatan pada orang dewasa dan lansia.

“Ada banyak sumber protein hewani yang bisa dikonsumsi seperti daging, ikan, telur, dan produk susu,” ujar Prof. Sandra Fikawati dalam kick off AKJJ dan talkshow bertema 'Tingkatkan Gizi Masyarakat Indonesia Melalui Hilirisasi Produk Peternakan' di Artotel Hotel Gelora Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

“Oleh karena itu peran penting protein hewani tidak dapat dilewatkan utamanya dalam mendukung peningkatan gizi masyarakat," pungkasnya.


Berita Daerah

Bagikan artikel:

Banner Iklan
Jadwal Tayang Selasa
Jam Program
08:00 Innovator (DW)
09:00 Indonesiana
11:00 Kominfo Newsroom
12:00 Indonesiana
14:00 Berita Daerah (siang)
15:30 Innovator (DW)
16:00 REV (DW)
16:30 Gerak dan Gaya
17:30 Anjang Desa
18:00 Pojok Terampil
18:30 De Journey
19:00 Berita Daerah (malam)
20:00 Expose
21:00 Wayang
Banner Iklan