Umat muslim yang ingin menunaikan ibadah haji harus bersabar lebih lama, dengan daftar tunggu yang kini mencapai hingga 30 tahun. Kondisi ini memaksa banyak umat Muslim di kota ini untuk mencari alternatif ibadah umrah, yang meski tak menggantikan haji, menjadi pilihan bagi mereka yang ingin segera menunaikan rukun Islam kelima.

Kasiman Mahmud Desky, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan. menyatakan bahwa panjangnya daftar tunggu disebabkan oleh terbatasnya kuota haji yang diberikan oleh pemerintah dan tingginya animo masyarakat untuk berangkat, sedangkan untuk mendapatkan giliran haji di Pekalongan, umat Muslim harus menunggu hingga tiga dekade. Ini tentu menjadi tantangan bagi mereka yang sudah siap secara finansial dan fisik, kondisi ini membuat ibadah umrah menjadi pilihan yang lebih realistis. Umrah, meski tidak wajib seperti haji, tetap merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Banyak agen perjalanan umrah yang kini menawarkan paket-paket dengan berbagai fasilitas dan harga yang bersaing salah satunya Shafa Marwah Tours.

Masrukhin Direktur Shafa Marwah Tours menyampaikan umrah merupakan solusi bagi masyarakat yang ingin ke tanah suci, namun jika haji harus menunggu hingga 30 tahun, menurutnya keberadaan Shafa Marwah untuk membantu mengurangi beban biaya umroh yang di tanggung jammah.

Berdasarkan data dari Kementerian Agama, jumlah pendaftar haji di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 4 juta orang, sementara kuota yang tersedia setiap tahunnya hanya sekitar 200 ribu. Hal ini menyebabkan lamanya antrean bagi calon jemaah haji di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Pekalongan.

Meski begitu, banyak masyarakat yang tetap berharap agar pemerintah dapat segera menemukan solusi untuk memperpendek daftar tunggu haji, sehingga lebih banyak umat Muslim yang dapat menunaikan ibadah haji dalam waktu yang lebih cepat.