Siapa sangka, hobi mencicipi dan membuat jajanan tradisional bisa menjadi ladang usaha yang menjanjikan? Inilah yang dialami oleh Anisa Riskia, pemilik Bandos Guyih, sebuah usaha kuliner yang sukses menjajakan kudapan tradisional khas Nusantara di Kota Pekalongan.
Bermula pada tahun 2018, Anisa tak pernah menyangka bahwa kecintaannya pada jajanan khas daerah, khususnya bandos - atau bandros dalam istilah Sunda - dapat berkembang menjadi usaha yang tak hanya menghidupi keluarganya, tapi juga memperkenalkan kembali cita rasa Indonesia kepada masyarakat luas.
Bandos Guyih hadir di salah satu sudut Jalan Veteran, Kraton Lor, tepat di depan usaha nasi goreng milik keluarganya. Hanya bermodalkan semangat dan satu cetakan kue, Anisa memulai perjalanannya. Adonan ia buat sendiri, sedangkan satu orang karyawan membantunya memasak langsung di tempat.
Jajanan bandos buatannya punya ciri khas tersendiri: tekstur renyah di luar, lembut dan gurih di dalam, dibungkus secara praktis dan dijual dengan harga terjangkau. Tak heran, lapak Bandos Guyih langsung diserbu pembeli.
Yang menarik, Anisa tidak pernah main-main soal kualitas. Ia hanya menggunakan bahan-bahan terbaik—tepung beras pilihan, santan segar, dan kelapa parut asli. Semua proses produksi pun dilakukan dengan sangat memperhatikan kebersihan, mulai dari pengadonan hingga pengemasan.
Bahkan di hari biasa, Anisa bisa mengolah hingga 11 kilogram tepung beras, atau setara empat ember besar adonan. Lapaknya buka dari pukul 3 sore hingga 8 malam, dan nyaris selalu habis terjual.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |