Pekalongan – Penumpukan Sampah yang masih menjadi persoalan lingkungan di Kelurahan Tirto, Kota Pekalongan, kini mulai menemukan titik terang. Mahasiswa Universitas Pekalongan (Unikal) yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah tersebut menghadirkan sebuah inovasi baru: incinerator sebagai solusi pengolahan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.
Pembuatan incinerator dilakukan pada 2 Juli 2025 di RT 5 RW 2 Kelurahan Tirto, melibatkan kolaborasi antara mahasiswa KKN dan warga sekitar. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap isu lingkungan yang terus berkembang.
Incinerator yang dibangun merupakan alat penghancur sampah anorganik, seperti plastik dan kertas, dengan keunggulan minim asap. Teknologi ini dinilai tepat guna karena dapat digunakan sebagai penghancur sampah yang efektif karena hanya menggunakan bahan bakar.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga RT 5 RW 2 yang turut serta dalam proses pembangunan. Mereka bahu-membahu bersama mahasiswa menggali, merakit, dan menata bagian-bagian incinerator demi terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Erwindya Agustina Lurah Tirto, dalam keterangannya, mengapresiasi langkah mahasiswa Universitas Pekalongan yang telah menghadirkan inovasi yang bermanfaat langsung bagi warga. "Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Inovasi ini bisa menjadi awal dari langkah baru dalam pengelolaan sampah yang lebih baik," ungkapnya.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Kelurahan Tirto dapat menjadi contoh dalam menciptakan solusi lokal atas masalah sampah. Program KKN Mahasiswa Unikal pun menunjukkan bahwa pengabdian masyarakat dapat diwujudkan melalui aksi nyata dan inovasi yang berdampak langsung.
Sementara Itu M. Fathur Rizaqon mengungkapkan bahwa incinerator ini terbuat dari herbel yang disusun, kemudian disemen dan ditutup dengan pintu yang terbuat dari besi. Pembuatan incinerator ini memakan waktu 2 hari. “ Kami bersama dengan warga RT 5 RW 2 bergotong royong bersama sama membuat incinerator ini, dimana ini merupakan salah satu solusi instan untuk mengatasi permasalahan sampah. Meskipun masih terdapat asap, tami kami membuat incinerator ini seminimal mungkin asap yang keluar,” ujarnya.
Fathur berharap permasalahan sampah yang terjadi di Kota Pekalongan ini bisa segera terselesaikan. Ia juga mengajak masyarakat untuk dapat membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai dengan kategori sampah.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |