Dari Krisis Menuju Keberlanjutan: Peran Ekonomi Hijau Dalam Pemulihan Global
Tim Liputan BatikTV   |   26/03/2025 - 10:47 WIB
Dari Krisis Menuju Keberlanjutan: Peran Ekonomi Hijau Dalam Pemulihan Global

Krisis iklim yang memburuk dan dampak pandemi menyadarkan banyak negara akan pentingnya ekonomi ramah lingkungan. Ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan dan industri berbasis karbon mengancam keberlanjutan planet. Namun, di balik tantangan ini, ada peluang besar untuk memulihkan ekonomi secara berkelanjutan. Ekonomi hijau, melalui investasi energi terbarukan dan kebijakan ramah lingkungan, bisa menjadi solusi jangka panjang yang melindungi planet sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi.

Meski transisi menuju ekonomi hijau menawarkan banyak potensi, tantangan besar tetap ada.. alah satu hambatan utama adalah biaya investasi tinggi untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan. Banyak negara berkembang masih bergantung pada industri berbasis karbon, sehingga perubahan infrastruktur butuh waktu dan dana besar. Selain itu, diperlukan transformasi pola pikir masyarakat dan dunia usaha. Namun, di balik tantangan ini, ekonomi hijau berpotensi menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketergantungan pada sumber daya menipis, dan mendorong inovasi teknologi.

Untuk mengatasi tantangan ini, penerapan kebijakan ekonomi hijau berbasis keberlanjutan bisa menjadi solusi efektif. Model Triple Bottom Line (TBL), yang menekankan

keseimbangan antara keuntungan ekonomi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan lingkungan dapat menjadi kunci untuk mewujudkan transisi ini. Pemerintah dan sektor swasta harus berkolaborasi untuk mempercepat proses, termasuk kerjasama internasional dalam transfer teknologi dan pendanaan.

Potensi Sektor Energi Terbarukan dalam Menciptakan Lapangan Kerja Baru

Investasi di sektor energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, dapat menjadi solusi besar untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan meningkatnya proyek-proyek energi hijau di seluruh dunia, kebutuhan akan tenaga kerja terampil dalam instalasi, pemeliharaan, dan pengelolaan sistem energi ini semakin tinggi. Salah satu contoh suksesnya adalah Investasi energi terbarukan terbukti menciptakan banyak lapangan kerja. Jerman, melalui kebijakan Energiewende, telah menciptakan lebih dari 300.000 pekerjaan di sektor ini, sementara Denmark memenuhi lebih dari 50% kebutuhan listriknya dari tenaga angin.

Selain menciptakan pekerjaan, energi terbarukan juga memperkuat ketahanan energi suatu negara. Dengan mengandalkan sumber daya energi yang ada di dalam negeri, negara bisa mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil, yang rentan terhadap fluktuasi harga global. Hal ini memberikan kestabilan harga energi di pasar domestik, sambil mendukung upaya global dalam mengurangi emisi karbon dan menuju ekonomi hijau yang lebih berkelanjutan.

Peran Investasi Asing dalam Mendorong Perkembangan Energi Terbarukan

Investasi asing menjadi kunci dalam mempercepat transisi energi terbarukan, terutama di negara berkembang. Selain dana, investasi asing membawa teknologi canggih yang dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi energi terbarukan. Negara-negara ini dapat memanfaatkan kemitraan internasional untuk mempercepat proyek energi bersih dan menguatkan daya saing sektor energi hijau di dalam negeri.

Dampak Jangka Panjang terhadap Perekonomian Global

Dalam jangka panjang, sektor energi terbarukan akan membuka jalan bagi perekonomian yang lebih berkelanjutan. Dengan mendiversifikasi sumber energi, negara- negara tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga menarik lebih banyak investasi di sektor terkait. Namun, keberhasilan transisi ini tidak bisa hanya bergantung pada sektor swasta dan teknologi semata. Dibutuhkan kebijakan yang mendukung dari pemerintah agar regulasi, insentif, dan infrastruktur yang memadai dapat mempercepat perkembangan ekonomi hijau. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam mendorong ekonomi hijau menjadi faktor krusial yang harus dibahas lebih lanjut.

Peran Kebijakan Pemerintah dan Regulasi dalam Mendorong Ekonomi Hijau

Pemerintah memiliki peran penting dalam transisi ke ekonomi hijau. Dengan kebijakan yang tepat, seperti insentif fiskal atau pajak untuk perusahaan yang berinvestasi dalam energi terbarukan, pemerintah bisa mendorong investasi dalam sektor hijau. Kebijakan ini memberikan rasa aman bagi sektor swasta untuk berinovasi, mempercepat pengembangan energi bersih, dan membuka peluang baru bagi perekonomian. Pemerintah juga perlu menerapkan regulasi yang mendukung keberlanjutan, seperti standar efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. Kebijakan ini akan mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan, sekaligus mendorong inovasi di sektor energi hijau dan teknologi bersih.

Peran Sektor Swasta dalam Mewujudkan Ekonomi Hijau

Sektor swasta juga memainkan peran kunci dalam mewujudkan ekonomi hijau. Perusahaan dapat mengembangkan teknologi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan dan kendaraan listrik. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam kemitraan publik- swasta bisa mempercepat pembangunan infrastruktur hijau yang lebih efisien. Contohnya Perusahaan besar telah membuktikan bahwa ekonomi hijau menguntungkan. Tesla merevolusi industri otomotif dengan kendaraan listriknya, sementara Google dan Apple telah beralih ke 100% energi terbarukan dalam operasional mereka.

Sinergi Pemerintah dan Sektor Swasta untuk Pemulihan Global

Sinergi antara kebijakan pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk pemulihan ekonomi global. Pemerintah menyediakan insentif dan regulasi, sementara sektor swasta membawa inovasi dan investasi. Dengan kolaborasi yang solid, negara dapat mempercepat pemulihan dan beralih ke ekonomi berkelanjutan yang tangguh.

Masa depan perekonomian global bergantung pada sejauh mana kita mampu memanfaatkan potensi ekonomi hijau sebagai solusi jangka panjang. Dengan mengintegrasikan energi terbarukan, kebijakan ramah lingkungan, dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, kita bisa mempercepat pemulihan pasca-krisis dan membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Investasi dalam sektor hijau bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga peluang besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan menjaga kelangsungan planet kita. Keberlanjutan bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban yang harus kita hadapi bersama. Kini saatnya untuk bertindak baik dari sisi kebijakan maupun inovasi sektor swasta untuk mewujudkan ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan. Dunia sedang menunggu perubahan, dan perubahan itu harus dimulai dari kita.

Mari ambil langkah nyata menuju ekonomi hijau demi masa depan yang lebih cerah, tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang.


Oleh : Inna Khoridatl Bahiyah 
Mahasiswa Program Studi Magister Ekonomi Syariah
Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahaman Wahid Pekalongan

Berita Daerah

Bagikan artikel:

Banner Iklan
Jadwal Tayang Selasa
Jam Program
08:00 Innovator (DW)
09:00 Indonesiana
11:00 Kominfo Newsroom
12:00 Indonesiana
14:00 Berita Daerah (siang)
15:30 Innovator (DW)
16:00 REV (DW)
16:30 Gerak dan Gaya
17:30 Anjang Desa
18:00 Pojok Terampil
18:30 De Journey
19:00 Berita Daerah (malam)
20:00 Expose
21:00 Wayang
Banner Iklan