Dalam semangat menjaga bumi dan menekan angka sampah yang kian mengkhawatirkan, LP Ma’arif NU Kota Pekalongan mengambil langkah tegas dan inovatif. Melalui surat edaran resmi yang disampaikan langsung oleh Ketua LP Ma’arif NU Kota Pekalongan, Muhammad Subchan, seluruh sekolah di bawah naungan LP Ma’arif diimbau untuk menerapkan program pengelolaan sampah berbasis kesadaran lingkungan.
Edaran tersebut diumumkan di tengah momen Halal Bihalal yang berlangsung hangat di Gedung Pertemuan SMK Syafi’i Akrom, yang dihadiri para kepala sekolah dan pengurus yayasan.
Subchan menyatakan bahwa surat edaran ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Wali Kota Pekalongan Nomor: B/20/600.4.15/2025 tentang program “kantor zero waste”, yang menjadi respons atas kondisi darurat sampah di Kota Pekalongan menyusul penutupan TPA karena sudah kelebihan kapasitas.
menurut subchan saat ini Kota Pekalongan sedang darurat sampah. maka dirinya tidak bisa diam saja. Sekolah-sekolah juga harus jadi agen perubahan.
Melalui surat tersebut, LP Ma’arif NU meminta setiap sekolah untuk menerbitkan surat edaran kepada siswa dan wali murid, dengan isi minimal sebagai berikut: siswa dianjurkan membawa sapu tangan pribadi sebagai pengganti tisu. Wajib membawa botol minum atau tumbler guna mengurangi sampah plastik. Dilarang membawa minuman dalam kemasan sekali pakai ke sekolah. Makanan yang dibawa dari rumah harus dikemas dalam tepak makan atau toples, bukan plastik, styrofoam, atau kertas minyak.
Subchan Menambahkan bahwa ada hal yang Menarik, beberapa sekolah binaan LP Ma’arif ternyata sudah lebih dulu menerapkan langkah-langkah ramah lingkungan ini. Siswa terlihat membawa botol minum sendiri hingga tempat makan yang bisa dipakai ulang suatu kebiasaan kecil yang berdampak besar bagi lingkungan.
Subchan berharap gerakan ini bisa menjadi titik awal perubahan besar, menjadikan sekolah tidak hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga pusat tumbuhnya kesadaran akan pentingnya menjaga bumi.
Dengan semangat Kartinian dan kepedulian ekologis, LP Ma’arif NU Kota Pekalongan menunjukkan bahwa mencetak generasi cerdas juga berarti mencetak generasi yang peduli lingkungan.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |