Aliansi Mahasiswa Dan Masyarakat Pekalongan Raya Menggelar Diskusi Peringatan Darurat Demokrasi Di Halaman Kampus Universitas Pekalongan Pada Kamis Sore 22 Agustus.
Diskusi Ini Digelar Disebabkan Oleh Peristiwa Manuver Politik Dari Mayoritas Kekuatan Parlemen Yakni Terkait Pengabaian Putusan Mahkamah Konstitusi ( Mk ) Oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dpr) Tentang Syarat Pencalonan Pemilihan Kepada Daerah ( Pilkada ) 2024 Yang Jelas Merusak Tatanan Politik Dan Hukum Serta Kaidah Keadaban Demokrasi.
Diskusi Darurat Demokrasi Dihadiri Oleh Puluhan Peserta Yang Terdiri Dari Mahasiswa, Aktivis Masyarakat, Dan Perwakilan Organisasi Kemahasiswaan. Tujuan Dari Diskusi Ini Adalah Untuk Menyampaikan Keresahan Dan Pikiran Tentang Demokrasi Di Indonesia, Serta Mengatasi Potensi Ancaman Terhadap Demokrasi Di Era Modern Ini.
M. Izzul Arob Selaku Presiden Bem Universitas Pekalongan Menegaskan Bahwa Diskusi Tersebut Merupakan Bentuk Keresahan Mahasiswa Dan Masyarakat Pekalongan Raya Atas Kondisi Demokrasi Kita Yang Sedang Tidak Baik Baik Saja Berkaitan Dengan Upaya Dpr Ri Yang Merevisi Uu Pilkada Bertentangan Dengan Putusan Mahkamah Konstitusi
Wwncara
Diskusi Peringatan Darurat Demokrasi Mengusung Tema Turut Berduka Cita Atas Matinya Demokrasi Untuk Diangkat Dan Disuarakan Oleh Aliansi Mahasiswa Dan Masyarakat Pekalongan Raya. Para Mahasiswa Mengecam Segala Bentuk Politisasi Hukum Dan Kesewenang – Wenangan Yang Menyengsarakan Rakyat.
Rafid Fajri
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |