Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Bimala, di Lapangan Mataram Kota Pekalongan, Sabtu (23/8/2025). Acara yang berlangsung selama tiga hari, Jumat–Minggu (22–24 Agustus 2025), ini terselenggara berkat sinergi KPw BI Tegal, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Pekalongan.
Usai membuka acara, Bimala menjelaskan bahwa, Fesyar 2025 ini menjadi wadah penguatan literasi, inklusi, sekaligus ajang memasyarakatkan keuangan syariah melalui pendekatan ekonomi kreatif, UMKM, hingga budaya.
“Sesuai tema Fesyar tahun ini, yakni 'Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi eks Karesidenan Pekalongan', kami ingin menekankan pentingnya kebersamaan. Sinergi menjadi kunci keberhasilan ekonomi syariah. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi MES Kota Pekalongan yang baru dilantik pada Juli lalu, namun Agustus ini sudah langsung berkolaborasi menghadirkan kegiatan besar,” ungkapnya.
Bimala menambahkan, rangkaian kegiatan Fesyar telah dimulai sejak Jumat (22/8) dengan talkshow terkait ekonomi syariah. Pada Sabtu pagi (23/8), Fesyar diawali dengan kegiatan Fun Run yang diikuti sekitar 300 peserta dari berbagai komunitas lari, termasuk komunitas dokter. Setelah itu, dilanjutkan pelepasan 13 kelompok Gen Z terbaik untuk mengikuti program QRIS Jelajah Budaya Indonesia di Kota Pekalongan.
"Kami ingin melihat bagaimana mereka memadukan publikasi destinasi wisata Kota Batik dengan pemanfaatan QRIS sebagai alat transaksi. Jadi bukan sekadar promosi wisata, tapi juga edukasi penggunaan pembayaran digital syariah,” jelasnya.
Selain itu, Fesyar 2025 juga menghadirkan berbagai agenda menarik seperti lomba mewarnai dan mendongeng Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah untuk anak-anak SD, lomba hadroh, Halal Chef Competition, donor darah, senam sehat dan doorprize, hingga pemeriksaan kesehatan gratis. Tidak hanya itu, disediakan pula Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan 1.000 paket sembako setiap harinya pada 23–24 Agustus 2025. Paket sembako berisi beras medium 5 kg, minyak goreng 1 liter, dan gula pasir 1 kg. Masyarakat dapat membelinya dengan harga Rp72.000 menggunakan QRIS atau Rp80.000 bila membayar tunai.
“Ini adalah bentuk nyata bagaimana digitalisasi pembayaran memberi keuntungan lebih bagi masyarakat,” terang Bimala.
Acara Fesyar juga diramaikan oleh kehadiran stand UMKM yang menampilkan produk-produk unggulan lokal Kota Pekalongan, baik kuliner, fesyen, maupun kerajinan. Menurutnya, hal ini selaras dengan misi BI untuk terus mendorong UMKM naik kelas melalui akses pasar, akses pembiayaan, dan digitalisasi. Festival ini akan ditutup dengan tausiyah oleh Ustadz Maulana pada Minggu malam (24/8).
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono, menilai penyelenggaraan Fesyar memberi dampak positif yang luas.
“Kami sangat mendukung kegiatan Fesyar ini sebagai event strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan. Selain itu, UMKM lokal bisa ikut serta mengembangkan usahanya. Harapannya event ini dapat menjadi agenda rutin setiap tahun agar pertumbuhan ekonomi Kota Batik bisa semakin terasa,” tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua MES Kota Pekalongan, H.M Andi Arslan Djunaid, menekankan pentingnya mengakselerasi literasi dan inklusi ekonomi syariah di tengah masyarakat.
"Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, namun ironisnya kita masih tertinggal dalam keuangan syariah dibanding negara-negara Eropa bahkan Malaysia. Melalui festival ini dan gerakan ekonomi syariah lainnya, kita ingin mengubah kondisi itu dengan lebih memasyarakatkan ekonomi syariah,” tuturnya.
Dengan semangat sinergi, Fesyar 2025 ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mengokohkan Kota Pekalongan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi syariah di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.
"Selain memperkuat stabilitas ekonomi, Fesyar juga menjadi ruang kolaborasi antara regulator, pemerintah, komunitas, pelaku UMKM, hingga masyarakat luas untuk bersama-sama membangun kemandirian ekonomi berbasis syariah,"pungkasnya.
Bagikan artikel:
Jam | Program |
---|---|
08:00 | Innovator (DW) |
09:00 | Indonesiana |
11:00 | Kominfo Newsroom |
12:00 | Indonesiana |
14:00 | Berita Daerah (siang) |
15:30 | Warung VOA |
16:00 | Matari |
16:30 | Inspirasi Prestasi |
17:00 | Healing |
17:30 | Narasehat |
18:00 | Besti |
18:30 | Pojok Terampil |
19:00 | Berita Daerah (malam) |
20:00 | Glow Up |
20:30 | On The Screen |
21:00 | Wayang |