KKN Unikal Desa Klunjukan: Pijat Laktasi dan MPASI Kreatif untuk Cegah Stunting
M. Seif Robbani   |   06/01/2025 - 21:37 WIB
KKN Unikal Desa Klunjukan: Pijat Laktasi dan MPASI Kreatif untuk Cegah Stunting

Kab Pekalongan - Desa Klunjukan menjadi saksi kegiatan inspiratif yang digelar oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pekalongan kelompok 2 pada Minggu, 29 Desember 2024. Kegiatan ini bertujuan mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Dengan memadukan pelatihan pijat laktasi dan oksitosin bagi ibu hamil serta demonstrasi MPASI kreatif untuk anak usia 8–9 bulan, mahasiswa KKN berkontribusi nyata dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak.  

KKN sebagai Sarana Implementasi Ilmu di Masyarakat

Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar memahami masalah yang dihadapi masyarakat tetapi juga berkontribusi dengan memberikan solusi konkret.  

Data menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 21,5%, turun hanya 0,1% dari tahun sebelumnya. Pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk menurunkan angka ini menjadi 14% pada akhir 2024. Salah satu strategi utamanya adalah memastikan kesehatan optimal pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), termasuk melalui pemberian ASI eksklusif dan MPASI bergizi.  

Ketua kelompok KKN Desa Klunjukan, Tri Robyatul Adawiyah, menyampaikan bahwa program ini disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat. "Kami melihat pentingnya memberikan edukasi kepada ibu hamil dan menyusui tentang cara meningkatkan produksi ASI dan menyediakan makanan bergizi untuk anak. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi kontribusi nyata untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah stunting," ujar Tri.  

Manfaat Pijat Laktasi dan Oksitosin

Dalam pelatihan ini, mahasiswa KKN memberikan edukasi dan praktik langsung teknik pijat laktasi dan oksitosin kepada ibu hamil di Desa Klunjukan. Kedua metode ini memiliki manfaat besar untuk mendukung produksi ASI.  

Pijat laktasi adalah teknik pemijatan pada kepala, leher, bahu, punggung, dan payudara yang bertujuan merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, dua hormon kunci dalam produksi dan pengeluaran ASI. Sementara itu, pijat oksitosin dilakukan di sepanjang tulang belakang sebagai teknik relaksasi untuk mendukung produksi ASI yang lancar.  

Manfaat dari kedua teknik pemijatan ini mencakup:  

1. Melancarkan saluran ASI yang tersumbat.  

2. Mengurangi rasa nyeri saat menyusui.  

3. Meningkatkan kualitas dan jumlah produksi ASI.  

4. Memberikan relaksasi bagi ibu hamil dan menyusui.  

Menurut Tri, pelatihan ini tidak hanya memperkenalkan teknik pijat tetapi juga memberi pemahaman tentang pentingnya kebahagiaan dan relaksasi bagi ibu hamil. "Produksi ASI tidak hanya bergantung pada teknik, tetapi juga pada kondisi psikologis ibu. Karena itu, kami menekankan pentingnya suasana hati yang tenang dan bahagia," tambahnya.  

MPASI Kreatif: Solusi Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Optimal

Selain pelatihan pijat, mahasiswa juga menyelenggarakan demonstrasi pembuatan MPASI (Makanan Pendamping ASI) kreatif untuk anak usia 8–9 bulan. MPASI yang tepat tidak hanya melengkapi kebutuhan nutrisi bayi, tetapi juga berperan penting dalam mencegah stunting.  

Demonstrasi ini mengajarkan ibu-ibu setempat cara memanfaatkan bahan alami yang mudah didapat namun kaya gizi, seperti:  

  1. Tahu putih: Mengandung protein tinggi setara daging ayam dan rendah gula, cocok untuk pertumbuhan otot.  
  2. Wortel : Sumber vitamin A, C, dan beta-karoten, yang mendukung kesehatan mata dan kekebalan tubuh.  
  3. Bawang putih : Kaya antioksidan dan memiliki sifat antikanker.  

Tri menjelaskan, "Kami memilih bahan-bahan yang sederhana namun bernutrisi tinggi agar para ibu dapat dengan mudah mempraktikkannya di rumah. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberian MPASI berkualitas sejak dini." Ujarnya.

ASI dan MPASI sebagai Pilar Pencegahan Stunting

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi merupakan langkah utama dalam mencegah stunting. ASI mengandung nutrisi lengkap yang mudah dicerna oleh bayi, mulai dari protein, lemak, hingga antibodi yang meningkatkan kekebalan tubuh. Setelah itu, pemberian MPASI berkualitas melanjutkan peran penting ASI dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.  

Mahasiswa Universitas Pekalongan berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran ibu hamil dan menyusui di Desa Klunjukan tentang pentingnya teknik pijat laktasi dan oksitosin serta pemberian MPASI bergizi. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari upaya kolektif dalam menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.  

"Kami percaya, dengan adanya edukasi ini, ibu-ibu di Desa Klunjukan dapat lebih memahami pentingnya nutrisi dan relaksasi untuk tumbuh kembang anak mereka," pungkas Tri. (Robbani-Batik TV)

Berita Daerah

Bagikan artikel:

Banner Iklan
Jadwal Tayang Selasa
Jam Program
08:00 Innovator (DW)
09:00 Indonesiana
11:00 Kominfo Newsroom
12:00 Indonesiana
14:00 Berita Daerah (siang)
15:30 Innovator (DW)
16:00 REV (DW)
16:30 Gerak dan Gaya
17:30 Anjang Desa
18:00 Pojok Terampil
18:30 De Journey
19:00 Berita Daerah (malam)
20:00 Expose
21:00 Wayang
Banner Iklan