Dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Di Wilayah Pesisir Yang Terdampak Rob, Kodim 0710,Pekalongan Bersama Pemerintah Kota Pekalongan, Melalui Dinas Pertanian Dan Pangan Serta Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi Dan Sumber Daya Genetik Pertanian Atau Bbpsi Biogen Kementerian Pertanian, Telah Berhasil Melakukan Panen Perdana Padi Varietas Biosalin Di Lahan Sawah Yang Terpengaruh Air Asin.

Inilah Hasil Dari Uji Coba Penanaman Padi Biosalin Di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara. Di Lahan Seluas Satu Hektar Yang Sebelumnya Terendam Rob, Kini Padi Berhasil Tumbuh Subur Dan Siap Dipanen.

Dalam Uji Coba Ini, Digunakan Varietas Padi Biosalin 1 Dan Biosalin 2. Jika Sebelumnya Penanaman Dilakukan Dengan Sistem Tapin Atau Tanam Pindah, Kali Ini Digunakan Metode Tabela Atau Tanam Benih Langsung. Dengan Metode Tersebut, Padi Berhasil Tumbuh Meski Lahan Tergenang Air Payau.

Dikatakan Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Rizky Adirya Bahwa Padi Biosalin Ini Memang Dirancang Agar Tahan Terhadap Salinitas Tinggi, Sehingga Cocok Untuk Lahan Terdampak Rob Seperti Di Sini.

Di Lahan Ini Menurut Dandim Sudah 10 Tahun Lamanya Terendam Air Rob, Namun Kini Berkat Kerja Sama Antara Kodim Pekalongan, Pemkot Pekalongan Dan Kementrian Pertanian Bisa Mengubah Lahan Yang Dulu Tergenang Rob, Bisa Kembali Menjadi Lahan Lumbung Padi Yang Produktiv.

Harapannya, Teknologi Ini Dapat Membantu Para Petani Di Kawasan Pesisir Untuk Tetap Produktif Meski Menghadapi Tantangan Rob.

Dengan Hasil Panen Yang Baik Ini Memberikan Harapan Baru Bagi Petani Di Pesisir Pekalongan, Bahwa Lahan Terdampak Rob Pun Masih Bisa Diolah Untuk Menghasilkan Padi.

Dengan Keberhasilan Ini, Kodim 0710 Pekalongan Bersama Pemerintah Kota Pekalongan Berencana Memperluas Penanaman Padi Biosalin Di Wilayah Lain Yang Juga Terdampak Rob.

Diharapkan Semoga Keberhasilan Ini Bisa Menjadi Inspirasi Bagi Daerah Lain Yang Memiliki Masalah Serupa.

Robbani