Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (Klhk) Mengungkapkan Bahwa Krisis Iklim Di Wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah Semakin Memburuk. Banjir Besar Melanda Pantura Jateng Pada Maret 2024, Menjangkau Daerah-Daerah Seperti Demak, Semarang, Dan Pekalongan. Di Demak, Banjir Merendam 13 Kecamatan.
Dikatakan Oleh Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo, Dalam Sambutannya Di Hotel Grand Arkenso Parkview Semarang Pada Kamis 26 September, Bahwa Kerugian Ekonomi Akibat Krisis Iklim Di Jateng Dalam Periode 2020-2024 Diperkirakan Mencapai Rp 14,90 Triliun. Antara Lain Di Sektor Kelautan Kerugiannya Sebesar Rp 29 Miliar, Di Pesisir Sebesar Rp 893 Miliar, Di Sektor Air Sebesar Rp 301 Miliar, Di Sektor Pertanian Sebesar Rp 11,09 Triliun, Dan Di Sektor Kesehatan Mencapai Rp 2,59 Triliun.
Sementara Itu, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Klhk, Irawan Saad, Menyarankan Pendekatan Berbasis Bentang Laut (Seascape-Based Approach) Dalam Penyusunan Kebijakan Di Masa Depan.
Dimana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tidak Bisa Dilakukan Berdasarkan Batas Administratif. Dampak Perubahan Iklim Bersifat Lintas Wilayah, Sehingga Pendekatan Yang Lebih Menyeluruh Dan Berbasis Ekosistem Diperlukan. Pendekatan Ini Diharapkan Dapat Menghasilkan Perencanaan Wilayah Pesisir Yang Lebih Komprehensif Dan Ilmiah Di Seluruh Pantura.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |