Bayangkan Anda berada di Cappadocia, Turki, dengan pemandangan balon udara yang terbang megah di langit biru… tapi tunggu dulu, itu bukan Turki, melainkan Pekalongan! Ya, Anda tidak salah dengar, inilah Babak Penyisihan Pekalongan Balon Festival 2025, sebuah kompetisi balon udara yang mendebarkan, yang diselenggarakan di Lapangan Sokoduwet, Pekalongan. Meskipun balon-balon ini terbang, mereka sebenarnya tidak diterbangkan secara bebas, melainkan ditambatkan, menambah tantangan dan keunikan festival ini.
Pada babak penyisihan yang digelar di Lapangan Sokoduwet, yang menjadi lokasi untuk Grup C, sebanyak 22 peserta menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka. Setiap balon memiliki karakteristik tersendiri, dan masing-masing berusaha memikat perhatian juri dengan desain yang memukau dan performa yang sempurna.
Menurut Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinparbudpora Kota Pekalongan, Retno Purnomo, penilaian dalam festival kali ini melibatkan berbagai indikator penting. Tidak hanya aspek artistik dan kreatifitas desain balon, tetapi juga kepatuhan terhadap regulasi, performa balon, kesiapan tim penerbangan, serta kekompakan peserta.
Salah satu tim yang menonjol dalam kompetisi ini adalah Kelompok Remsa dari Kebulen, Kota Pekalongan. Miftahul Athfal, ketua kelompok ini, mengungkapkan bahwa mereka telah mempersiapkan lomba ini dengan sangat matang. Proses pembuatan balon ini timnya membutuhkan waktu hampir satu bulan. Tantangan terbesar adalah pada bagian motif, karena mereka ingin balon ini tidak hanya unik, tapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi, Tidak hanya itu, kelompok Remsa juga tampil beda dengan peserta yang mengenakan pakaian ala adul, yang dipastikan bakal menarik perhatian dewan juri dan penonton.
Tak hanya soal desain dan kreativitas, Festival Balon Pekalongan 2025 juga semakin dikenal sebagai ajang yang melibatkan kebersamaan masyarakat. Dengan semakin banyaknya peserta yang berpartisipasi, inovasi yang ditampilkan, serta teknik penerbangan balon yang semakin beragam, festival ini bukan hanya sekadar lomba, melainkan menjadi daya tarik budaya yang mempesona khas Pekalongan yang terus berkembang.
Puncak dari festival ini akan digelar di Lapangan Mataram pada tanggal 7 April, atau bertepatan dengan momen Syawalan. Momen final ini dipastikan akan lebih spektakuler dengan kehadiran balon-balon yang lebih memukau dan peserta yang semakin bersemangat untuk meraih juara.
Pekalongan Balon Festival 2025 bukan hanya ajang lomba, tetapi juga sebuah perayaan kreativitas, budaya, dan kebersamaan yang membanggakan. Jadi, pastikan Anda tidak ketinggalan menyaksikan keindahan dan keunikan festival ini, yang semakin mengukir namanya di dunia pariwisata dan budaya Indonesia!
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |