Menu yang disajikan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa penerima manfaat di Kota Pekalongan dipastikan telah memenuhi menu standar gizi yang ditetapkan. Hal tersebut diungkapkan Ahli Gizi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapur MBG wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, Erni Setyo Kurnia Sari.

Erni Setyo Kurnia Sari mengungkapkan, sejak Program MBG direalisasikan pada Senin, 17 Februari 2025, di Kota Pekalongan, menu ditentukan berbeda setiap harinya. Dengan sasaran 6.000 siswa dari tingkat TK hingga SMA sederajat, program MBG dirancang untuk mendukung tumbuh kembang anak dan meningkatkan konsentrasi belajar di sekolah. Pihaknya mengawasi ketat kualitas gizi hingga kelancaran distribusi paket makanan yang dibagikan kepada siswa. Tak hanya itu, mereka juga mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap dapur MBG dengan ketat.

Sementara itu, Sanitarian Muda pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan, Maysaroh menambahkan, jajaran Dinkes juga diminta untuk mengawal keamanan pangan program MBG agar pemenuhan gizi anak bisa tercapai dan tidak menyebabkan anak-anak sekolah sebagai penerima manfaat keracunan atau sakit. Dirinya menyebut, saat ini untuk program MBG di Kota Pekalongan baru ada 2 dapur makan MBG atau SPPG yang bekerjasama dengan Prambanan Catering untuk wilayah Kecamatan Pekalongan Barat dan Catering Ibu Bahiyah untuk wilayah Kecamatan Pekalongan Utara. Selama 10 hari program MBG berlangsung di Kota Pekalongan, Maysaroh mengaku bersyukur belum ditemukan kasus anak yang mengalami keracunan. Memang sempat ada yang melaporkan kasus alergi pada anak. Namun, alergi ini tidak terjadi pada setiap anak.