Kota Pekalongan - Metode cepat baca kitab kuning Amtsilati terus menunjukkan geliatnya di berbagai daerah, tak terkecuali di Kota Pekalongan. Sebagai salah satu metode pembelajaran modern yang tetap berakar kuat pada tradisi pesantren, Amtsilati kini semakin diminati oleh masyarakat, utamanya generasi muda yang ingin memahami khazanah keilmuan Islam klasik secara cepat, sistematis, dan menyenangkan.
Hal ini tampak jelas dalam kegiatan Wisuda Fashohati ke-4, Amtsilati ke-1, dan Forum Bimbingan Amtsilati (FBA) Center ke-4 yang diselenggarakan oleh Yayasan Chumairoh Medono pada Ahad, 1 Juni 2025 kemarin, di halaman TPQ Chumairoh, Kota Pekalongan. Suasana haru dan khidmat menyertai prosesi wisuda, yang menjadi tonggak penting bagi para santri yang telah berjuang keras dalam proses belajar.
Sebanyak 23 santri dari berbagai program pembelajaran Amtsilati dinyatakan lulus dan mampu membaca kitab kuning, sebuah kemampuan yang selama ini dianggap sulit dan hanya bisa dikuasai dalam waktu lama. Namun dengan metode Amtsilati yang dikembangkan oleh KH. Taufiqul Hakim Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara, santri kini dapat memahami struktur nahwu, shorof, hingga menganalisis teks kitab gundul dengan lebih mudah dan cepat.
Santri-santri yang diwisuda berasal dari beberapa unit di bawah Yayasan Chumairoh, antara lain: 9 santri dari program Amtsilati TPQ dan Pon Pes Amtsilati Chumairoh, dan 14 santri dari program FBA Center, termasuk 3 santri dari FBA Center Setono.
Koordinator Amtsilati Jawa Tengah 3, Ustad Imam Muhajir, menyatakan bahwa metode ini kini telah menjadi solusi atas kebutuhan umat terhadap pembelajaran kitab kuning yang cepat dan terstruktur.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan bahwa metode Amtsilati bukan hanya populer, tapi juga terbukti melahirkan santri yang benar-benar mahir membaca kitab kuning. Ke depan, kami targetkan setiap desa dan kelurahan di wilayah Jawa Tengah 3 memiliki FBA Center, sebagai pusat pembinaan Amtsilati,” jelasnya.
Wilayah Jawa Tengah 3 meliputi Batang, Kota dan Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap. Menurut Ustad Imam, langkah ini merupakan bagian dari visi besar KH. Taufiqul Hakim untuk mencetak 1 miliar santri Amtsilati di seluruh Indonesia.
Sementara Ustad Ahmad Syukron, Ketua Yayasan Chumairoh Medono, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya terhadap para santri. Menurutnya, keberhasilan mereka adalah hasil kerja keras, kesungguhan belajar, serta dukungan para orang tua.
“Wisuda ini bukan akhir dari perjalanan. Justru ini adalah langkah awal untuk terus menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Kita semua harus menyadari bahwa belajar itu tidak ada batasnya,” tegasnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Badko LPQ Kota Pekalongan, Kiai Faqihuddin Ufar, yang hadir dan menyampaikan dukungan penuh terhadap kemajuan Yayasan Chumairoh.
“Meski baru berdiri empat tahun, Yayasan Chumairoh sudah mampu menyelenggarakan wisuda di semua jenjang, dari Fashohati, Amtsilati, hingga FBA Center. Ini bukti nyata bahwa kualitas pembinaan di sini sangat baik dan patut menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain,” ujarnya.
Rangkaian acara semakin semarak dengan berbagai penampilan dari santri, seperti demonstrasi membaca kitab kuning oleh santri wisudawan Amtsilati, tahfidz Al-Qur’an terbuka, dan pembacaan kitab kuning. Setiap santri menunjukkan kemampuan mereka secara langsung di hadapan orang tua dan tamu undangan. Momen paling mengharukan terjadi saat para wisudawan melakukan sungkeman kepada orang tua, sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas perjuangan bersama dalam menuntut ilmu.
Dengan semangat “Belajar Qur’an Seumur Hidup”, Yayasan Chumairoh terus memperluas jangkauan dakwah dan pendidikannya. Melalui sinergi antara program TPQ, program tahfidz, dan metode Amtsilati, yayasan ini berkomitmen mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga mampu menguasai kitab kuning sebagai bekal intelektual dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |