Rafid Ali Fajri   |   13/02/2025 - 10:03 WIB
Museum Batik Pekalongan Dorong Transformasi Jadi Ruang Budaya Inklusif

Di awal tahun 2025, Museum Batik Pekalongan menyampaikan visi barunya, yakni menjadi Museum Inklusi, sebuah museum yang terbuka untuk semua kalangan. Hal ini disampaikan Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga.

Ia menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk menciptakan ruang yang nyaman bagi setiap pengunjung, sehingga mereka merasa seperti berada di rumah sendiri.

Sebagai bagian dari upaya ini, Museum Batik Pekalongan akan menyelaraskan agenda inklusif dalam ruang pamer temporer. Rencana ini mencakup kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para pembatik dan sejumlah komunitas salah satunya komunitas bahasa isyarat dengan salah satu inovasi yang akan diterapkan adalah pemutaran video bahasa isyarat di setiap ruang pamer, sehingga informasi dapat diakses oleh lebih banyak orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan.

Selain itu, berbagai fasilitas akan ditingkatkan guna memastikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Langkah ini sejalan dengan komitmen Museum Batik Pekalongan untuk menjadikan budaya batik lebih inklusif dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

Dengan transformasi ini, Museum Batik Pekalongan berharap dapat menjadi ruang yang ramah dan terbuka bagi semua. Kolaborasi dengan berbagai komunitas juga diharapkan dapat memperkaya pengalaman pengunjung serta memperkuat keberagaman dalam pelestarian budaya batik.


Berita Daerah

Bagikan artikel:

Banner Iklan
Jadwal Tayang Selasa
Jam Program
08:00 Innovator (DW)
09:00 Indonesiana
11:00 Kominfo Newsroom
12:00 Indonesiana
14:00 Berita Daerah (siang)
15:30 Innovator (DW)
16:00 REV (DW)
16:30 Gerak dan Gaya
17:30 Anjang Desa
18:00 Pojok Terampil
18:30 De Journey
19:00 Berita Daerah (malam)
20:00 Expose
21:00 Wayang
Banner Iklan