Pondok Pesantren Al Maliki Pekalongan kembali menggelar tradisi setiap Ramadan, yakni Kilatan Ramadan atau yang dulu lebih dikenal dengan sebutan Ngaji Pasaran. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam ilmu agama sekaligus menjaga para santri agar tetap produktif selama bulan suci Ramadan.

KH. Muhammad Saifuddin Amirin, Pengasuh Pondok Pesantren Al Maliki Pekalongan menjelaskan bahwa Ngaji Pasaran kali ini bukan hanya menjadi ajang bagi santri Al Maliki, tetapi juga melibatkan santri dari berbagai pondok pesantren lain.

Pada Kilatan Ramadan 1446 Hijriyah ini, ada tujuh kitab yang menjadi target khatam. Kegiatan pengajian ini ditargetkan selesai pada tanggal 21 Ramadan mendatang, memberikan kesempatan bagi para santri untuk mendalami berbagai disiplin ilmu agama. Adapun tujuh kitab yang akan dikhatamkan adalah , Arrisalah Al Jamiah, Al Kawakibul Lama'ah, Syarah Arbain Nawawi, Risalah Fissiyam, Risalah Al Aklam, Mukhtashor Al Jurumiyah, Nailurroja' dan Risalah Al Mahid.

Kegiatan ini tidak hanya sekedar pengajian, tetapi juga menjadi sarana bagi para santri untuk memperdalam pemahaman mereka tentang fiqh, tasawuf, dan berbagai cabang ilmu Islam lainnya. Setelah menyelesaikan pengajian ini, para santri akan mendapatkan syahadah dan sanad yang menjadi tanda sahnya pengajaran yang mereka terima.

Dengan melibatkan santri dari berbagai pesantren, Kilatan Ramadan atau ngaji pasaran di Pondok Pesantren Al Maliki Pekalongan menjadi wadah silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah antar pesantren. Kegiatan ini diharapkan dapat terus berkembang, menjadi salah satu tradisi yang memperkaya pemahaman agama bagi generasi muda umat Islam.