Desa Kertosari Dikenal Sebagai Salah Satu Wilayah Cocok Untuk Budidaya Udang Faname. Petani Lokal Telah Mengembangkan Teknik Budidaya Yang Efisien Dan Memberikan Hasil Yang Berkualitas. Hasil Panen Kali Ini Menunjukkan Kesuksesan Dari Upaya Petani Dalam Mengelola Tambak Udang Faname.

Dalam Panen Kali Ini, Puluhan Tenaga Kerja Lokal Terlibat Dalam Proses Penangkapan, Pengolahan, Dan Pemasaran Udang Faname. Panen Parsial Ini Merupakan Pengurangan Kepadatan. Yang Bertujuan Agar Kebutuhan Oksigen Terpenuhi Sehingga Mempercepat Pertumbuhan Udang. Parsial Dilakukan Biasanya Antara 10 Hari Sampe 14 Hari Sekali. Setelah Udang Berusia 2 Bulan/ Parsial Dilakukan 4x Dalam 1 Siklus. Kegiatan Parsial Biasanya Dibantu Oleh Tenaga Kerja Setempat (Tetangga)/ Namun Biasanya Tidak Banyak Menggunakan Jala Dari Luar.

Dalam Sekali Panen Biasanya Membutuhkan Kurang Lebih 10 Tenaga Lokal/ Dimana Besaran Upah Untuk Jala Dan Songgol Biasanya Berkisar Rp. 1,000/Kg Adapun Untuk Biaya Saat Panen Rp. 1.500 Per Kg.

Biaya Produksi Utk Budidaya Udang Vanami Berkisar 42.000 Per Kg Udang Sedangkan Penjualannya Kisaran 60.000 Sampe 65.000 Per Kg. Artinya Margin Keuntungan Dikisaran 30% Sampe 40%. Komponen Biaya Terbesar Adalah Pakan (Mencapai 60%) Dari Total Biaya Produksi. Dalam Hal Budidaya Udang Vanami Tidak Selalu Mebcapai Target Keuntungan, Namun Ada Kalanya Menderita Kerugian.

Biasanya Disebabkan Oleh Timbulnya Penyakit Udang Seperti Wfd Atau Berak Putih, Ws (White Spot) Dan Masih Banyak Jenis2 Penyakit Udang Yang Biasanya Disebabkan Oleh Kebersihan Yang Tidak Terjaga

Dengan Adanya Panen Udang Faname Yang Sukses Dan Pemanfaatan Tenaga Kerja Lokal Yang Maksimal, Diharapkan Dapat Memberikan Dampak Positif Bagi Perekonomian Desa Dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Sekitarnya.