Pengajian Sabtu Pagi, Rizal Bawazier Bagikan Inspirasi dan Manfaat Surat Yasin
Irva Febriani   |   01/02/2025 - 09:40 WIB
Pengajian Sabtu Pagi, Rizal Bawazier Bagikan Inspirasi dan Manfaat Surat Yasin

Pengajian Sabtu Pagi (Pesagi) yang merupakan kegiatan rutin setiap Sabtu pagi kembali digelar oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Pekalongan, kali ini 1 Februari 2025, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Rizal Bawazier berkesempatan mengisi pengajian tersebut. Dalam dakwahnya ia menyampaikan manfaat surat Yasin dan kisah pembunuh yang tepati janji yang bisa menjjadi kisah inspiratif.

"Istiqomah pada surat Yasin mempermudah sakaratul maut, memperingatkan siksa kubur, dan ketiga mempercepat terkabulnya hajat," kata Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera itu.

Saat berdakwah di depan ratusan umat yang mengikuti pengajian, Rizal Bawazier mengungkapkan banyak manfaat dengan Istiqomah membaca surat Yasin. Sebab, Yasin adalah jantungnya Alquran. 

Anggota komisi VI DPR RI itu juga mengajak umat untuk mendoakan para korban bencana agar diberikan kesabaran.

Kisah inspiratif tentang kesabaran sekaligus persatuan umat juga disampaikan Rizal Bawazier melalui cerita Pembunuh yang tepati janji di masa kekhalifahan Umar Bin Khattab.

Kisah tersebut bermula ketika Khalifah Umar bin Khattab berhadapan dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan seorang pemuda.

Keluarga korban, dua pembunuhan, membawa pembunuh itu dalam kondisi terikat pada Khalifah Umar bin Khattab.

"Pemuda pembunuh itu terancam hukum Qisas yaitu hukuman mati," tuturnya.

Umar mendapati pengakuan dari pemuda pembunuh itu bahwa dirinya tidak sengaja membunuh korbannya. Diceritakannyaawal mula kejadian itu dari unta milik pemuda pembunuh itu lari. Saat mengejar, ada orang yang sedang melempari untanya.

Karena emosi, pemuda itu menimpuk orang itu dengan batu dan mengenai kepala hingga meninggal.

"Pada Khalifah Umar, pemuda itu meminta waktu tiga hari untuk menemui adiknya yang tidak tahu kejadian itu. Untuk memberi tahu tentang hak-haknya, termasuk warisan dari ayahnya," tuturnya.

Khalifah Umar meminta jaminan dan tanpa diduga, seorang sahabat nabi, Salman Al Farisi maju menjadi penjamin.

Menjadi seorang penjamin punya resiko tinggi kala itu, yaitu menggantikan hukuman pelaku ketika seorang kriminal kabur atau tidak menepati janji.

Salam Al Farisi saat itu tidak mengenal pemuda itu sama sekali. Waktu tiga hari berlalu, jelang hukuman Qisas berlangsung pemuda itu tidak kunjung datang.

Sampai pada akhirnya pemuda itu datang dengan berlari tergopoh-gopoh di waktu mepet. 

"Lalu Khalifah Umar bertanya mengapa kembali lagi padahal bisa kabur? pemuda itu berkata, supaya jangan sampai ada yang mengatakan dikalangan Muslimin tak ada lagi ksatria tepat janji, “ ceritanya.

Kemudian Umar bertanya kepada Salman yang berani menjadi penjamin orang yang tidak dikenalnya. 

“Agar jangan sampai dikatakan di kalagan Muslimin tak ada lagi saling percaya dan menanggung beban saudara,” ceritanya.

Terharu, keluarga korban pun akhirnya meminta tuntutannya pada pemuda pembunuh untuk ditarik.

Alasannya agar jangan ada yang merasa di kalangan kaum Muslimin tak ada lagi saling memaafkan dan kasih sayang.

“Dari situ, kita bisa belajar tentang kesabaran dalam menjalani kehidupan," tuturnya.

Dalam akhir dakwahnya Rizal mengajak kepada semua jamaah yang hadir dan masyarakat umumnya untuk bisa mengambil inspirasi dari kisah ini, dimana dalam kehidupan harus diikuti dengan kesabaran dalam menjalaninya.

Berita Daerah

Bagikan artikel:

Banner Iklan
Jadwal Tayang Selasa
Jam Program
08:00 Innovator (DW)
09:00 Indonesiana
11:00 Kominfo Newsroom
12:00 Indonesiana
14:00 Berita Daerah (siang)
15:30 Innovator (DW)
16:00 REV (DW)
16:30 Gerak dan Gaya
17:30 Anjang Desa
18:00 Pojok Terampil
18:30 De Journey
19:00 Berita Daerah (malam)
20:00 Expose
21:00 Wayang
Banner Iklan