Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan serius bagi sektor kesehatan di Kota Pekalongan. Data menunjukkan bahwa jumlah kasus terus mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.
Menurut Pengelola Program TB (Wasor) Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal, pada tahun 2023 tercatat sekitar 1.100 kasus, dan angka tersebut meningkat menjadi 1.200 kasus pada tahun 2024. Tingkat kematian akibat TBC juga cukup tinggi, yakni 52 orang pada tahun 2024. Diperkirakan terdapat sekitar 350 kasus TB per 100.000 penduduk di kota ini.
Salah satu faktor yang menyebabkan kondisi memburuk adalah banyaknya pasien yang terlambat memeriksakan diri, sehingga pengobatan tidak dapat dilakukan lebih awal.
Sebagai bentuk upaya penanggulangan, skrining aktif terus dilakukan oleh puskesmas bekerja sama dengan kader kesehatan. Petugas secara langsung mengunjungi kontak erat pasien TB untuk melakukan pemeriksaan gejala. Jika ditemukan indikasi seperti batuk berkepanjangan, pasien akan diarahkan untuk menjalani pemeriksaan dahak guna memastikan diagnosis.
Indayah berharap masyarakat dapat lebih waspada terhadap gejala TB dan tidak menunda pemeriksaan agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat, serta penularan dan angka kematian bisa ditekan.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |