Persip Pekalongan, sang kebanggaan Laskar Kalong, harus puas berbagi angka dengan PS Hizbul Wathan UMY dalam laga panas yang berakhir dengan skor kacamata, 0-0. Meski hasil ini sedikit mengecewakan, semangat juang anak-anak Pekalongan tetap membara menyongsong partai penentuan nanti.

Datang sebagai pemuncak klasemen sementara Grup A dengan kemenangan meyakinkan atas Harimau Indonesia FC, Persip tampil dominan sejak peluit awal. Namun, keberuntungan seperti enggan hadir di sore yang penuh determinasi itu. Peluang demi peluang tercipta, tapi bola seolah enggan bersarang di jala lawan.

Asisten Pelatih Persip Pekalongan, Ababil mengatakan dewi fortuna belum berpihak kepada timnya, tetapi dirinya tetap bangga dengan kerja keras mereka. Menurutnya hal ini bukan akhir, justru sebagai awal dari kebangkitan lebih besar di laga pamungkas nanti.

Dengan torehan empat poin, asa Persip untuk melaju ke babak 32 besar Liga 4 Nasional masih terbuka lebar. Tapi satu hal yang pasti, hanya kemenangan atas Persebri Batanghari FC pada 25 April mendatang yang bisa memastikan langkah mereka sekaligus mengunci status sebagai juara Grup A.

Ababil menegaskan, laga terakhir nanti bukan sekadar pertandingan, melainkan harga diri. Melawan Persebri nanti, Persip tidak boleh ragu. Tiga poin adalah harga mati. Bukan hanya demi lolos, tapi juga demi mempertegas identitas Persip sebagai kekuatan baru di Liga 4 nasional.

Sementara di pertandingan lainnya, Harimau Indonesia FC dan PS Hizbul Wathan UMY akan saling berhadapan dalam laga hidup-mati. Namun semua mata publik Pekalongan tertuju pada satu laga yakni duel panas antara Persip Pekalongan dan Persebri Batanghari FC.