Jika Anda berpikir Anda berada di Cappadocia Turki.... anda salah, karna ini merupakan Babak penyisihan Pekalongan Balon Festival 2025 yang telah resmi dimulai pada Selasa, 2 April 2025. Dimana balon balon yang terbang ini, merupakan balon yang ditambatkan dan tidak diterbangkan secara liar. Kompetisi bergengsi ini digelar di dua lokasi, yaitu Lapangan Peturen Tirto dan Lapangan Setono. Dimana nantinya babak final akan digelar di lapangan Mataram pada tanggal 7 April ataupun saat momen Syawalan.

Di Lapangan Peturen, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, yang merupakan lokasi untuk Grup B, sebanyak 21 peserta berlaga di lokasi ini.

Menurut Tamakun, selaku dewan juri, penilaian dalam festival ini mencakup beberapa indikator penting, antara lain aspek artistik, kepatuhan terhadap regulasi, performa balon, kesiapan tim penerbangan, serta kekompakan dan kreativitas peserta. Tamakun juga mengapresiasi para peserta tahun ini, terutama bagi mereka yang baru pertama kali mengikuti kompetisi. Meskipun baru, mereka mampu menampilkan karya-karya yang cukup memukau dan menarik perhatian.

Sementara itu Zaenal selaku ketua dari tim Repawega 12 yang merupakan salah satu peserta Pekalongan Balon Festival 2025 mengungkapkan bahwa, tim nya kali ini mengusung Tema Jong Jawa yang berartikan Kapal Jawa, dimana balon yang ia terbangkan bersama tim, memiliki motif yang unik, yakni seperti kapal, aneka ragam hayati laut, seperti ikan terumbu karang, dan anemon laut.

Adapun untuk proses pembuatan balon ini memakan waktu hingga 2 bulan, dengan menelan biaya mencapai 2 juta rupiah. Di tahun sebelumnya tim Repawega 12 ini merupakan juara 1 dalam Pekalongan Balon Festival 2024, dimana di tahun ini, pihaknya berharap dapat kembali menjadi juara.

Festival Balon Pekalongan 2025 menjadi ajang tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat. Dengan semakin banyaknya peserta dan inovasi dalam desain serta teknik penerbangan balon, festival ini terus berkembang menjadi daya tarik budaya khas Pekalongan yang membanggakan.