Puluhan pelajar dan aktifis lingkungan menanam seribu bibit mangrove di sekitar tanggul pantai yang membentang dari wilayah Kota Pekalongan hingga Kabupaten Batang. Wilayah yang dulunya daratan, kini menjadi rawa-rawa dalam 10 tahun terakhir karena kenaikan permukaan air laut.
Aktivis lingkungan dari Sekolah Mangrove 'Mang EC' Batang, Suwung, mengatakan penanaman mangrove di pesisir Pekalongan hingga Batang sangat kurang, dengan bentangan bibir pantai yang panjang sehharusnya ada seribu bibit per satu hektar yang ditanam berkelompok.
Setidaknya dalam satu hektar ada 10 ribu pohon mangrove yang ditanam, mulai dari pinggiran di sungai, tambak dan lainnya. Langkah ini diyakini dapat menyelamatkan pantai dari dampak global warming dan perubahan iklim di Pekalongan Batang.
Suwung mengamati, dalam satu dekade terakhir terjadi peningkatan permukaan air laut yang sangat signifikan di pesisir Pekalongan dan Batang.
Mangrove memiliki fungsi untuk mengendalikan kerusakan bibir pantai, dari amukan abrasi, selain itu pohon ini juga membantu suplay oksigen.
Diakui bahwa saat ini kesadaran masyarakat untuk mencegah kerusakan alam masing kurang, hal tersebut menjadi penyebab kurang optimalnya dalam konservasi kawasan mangrove, perlu dukungan pemerintah agar terus lestari.
Di hari Bumi ini diharapkan banyak pihak masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan jurnalis peduli pada bumi, agar dijaga dan terhindar dari berbagai bencana.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |