Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru Bimbingan Konseling (BK) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Pekalongan mencuat ke publik. Selasa 1 Oktober 2024
Yakni setelah Suhel, paman dari salah satu korban, melaporkan kejadian tersebut kepada pihak sekolah.
Suhel, yang juga pembina basket di sekolah tersebut mengungkapkan, ia pertama kali mendengar adanya dugaan pelecehan verbal dari beberapa siswi. Namun, ketika mengetahui bahwa keponakannya juga menjadi korban, ia tidak bisa tinggal diam,dirinya menegaskan, seminggu sebelumnya, ia telah mengonfirmasi dan melaporkan kasus tersebut kepada kepala sekolah.
Menurut laporan yang disampaikan, guru BK tersebut diduga melakukan pelecehan melalui sesi wawancara di ruang BK dengan pertanyaan-pertanyaan yang melecehkan. tidak hanya itu, beberapa siswi mengaku mendapatkan pesan bernada pelecehan melalui aplikasi pesan dari guru tersebut.
Salah satu korban, berinisial NS mengatakan, dirinya telah tiga kali menjadi korban pelecehan oleh oknum guru BK tersebut. Modus operandinya adalah memanggil para siswi secara bergiliran ke ruang BK dengan alasan wawancara terkait kesehatan sekolah dan pencegahan kenakalan remaja. Namun, pertanyaan yang diajukan sering kali menyimpang dari tujuan tersebut.
Beberapa siswi juga mengaku pernah diancam oleh guru tersebut untuk tidak melaporkan kejadian tersebut. Ancamannya, informasi pribadi mereka akan disebarluaskan ke guru-guru lain.
Menurut NS, hingga kini sudah lebih dari 30 siswi yang menjadi korban pelecehan oleh guru BK tersebut. Beberapa di antaranya mengalami pelecehan sejak kelas 10.
Menanggapi kasus ini, Kepala SMAN 3 Pekalongan, Yulianto Nurul Furqon, mengatakan, pihak sekolah telah memanggil oknum guru BK tersebut dan memberikan Surat Peringatan 1, menurutnya dirinya baru menjabat sebagai kepala sekolah selama satu tahun dan tidak mengetahui kejadian-kejadian sebelumnya. Ia berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus disebarluaskan melalui media sosial.
Kasus ini telah menimbulkan keresahan di kalangan siswa dan orang tua. Bahkan, mereka menuntut agar pihak sekolah bertindak lebih tegas terhadap pelaku, demi memastikan keamanan dan kenyamanan para siswa.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |