Munculnya sejumlah grup LGBT dan gay di media sosial Facebook yang mencantumkan nama-nama daerah seperti "Gay Pekalongan", "Gay Pekalongan dan Sekitarnya", hingga "Gay Pekalongan Batang Pemalang", menuai sorotan tajam dari masyarakat. Grup-grup ini telah beranggotakan ribuan orang dan sebagian bersifat publik, sehingga mudah diakses oleh siapapun.
Yang menjadi perhatian masyarakat bukan hanya keberadaan komunitas tersebut, melainkan juga konten-konten di dalamnya yang dinilai tidak pantas dan melanggar norma kesopanan.
Menanggapi fenomena ini, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengaku telah berkoordinasi langsung dengan Kapolres Pekalongan Kota untuk mengusut keberadaan grup-grup tersebut secara tuntas.
Dirinya merasa sangat prihatin karena hal ini bukan hanya masalah citra daerah, tetapi juga soal masa depan generasi muda.
Ia mengimbau para orang tua untuk lebih ketat dalam mengawasi pergaulan dan aktivitas anak-anak di media sosial. Menurutnya, perkembangan teknologi harus dibarengi dengan kesadaran dan pengawasan agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pemkot Pekalongan menyatakan siap mengambil langkah-langkah hukum maupun pendekatan sosial untuk memastikan ketertiban, keamanan, dan ketenteraman masyarakat tetap terjaga.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |