Ratusan warga Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, menggelar demonstrasi pada Rabu (18/9), menuntut Kepala Desa Wasduki Jazuli untuk mundur dari jabatannya. Dalam aksi tersebut, berbagai tuduhan dilontarkan, termasuk penyalahgunaan wewenang dan dugaan praktik klenik. Namun, Wasduki dengan tegas membantah semua tuduhan yang dinilai tidak memiliki dasar kuat.
Salah satu isu utama yang disorot warga adalah pencabutan Program Keluarga Harapan (PKH) dari salah satu warga. Koordinator aksi, Zaenal, juga menuding Wasduki sebagai pemimpin yang arogan, kurang berpendidikan, dan terlibat dalam praktik klenik. Ia menunjuk beberapa benda pusaka yang dipajang di balai desa sebagai bukti.
Menanggapi hal ini, Wasduki menyatakan bahwa warga yang dimaksud memang tidak memenuhi syarat sebagai penerima manfaat PKH. Selain itu, warga juga mempertanyakan pengelolaan lahan bengkok atau aset desa. Namun, hingga saat ini, perwakilan demonstran belum mampu memberikan bukti konkret terkait tuduhan tersebut. Wasduki pun menyatakan bahwa dirinya siap mengikuti proses hukum jika diperlukan.
Di pihak lain, Imam Abror, pendamping hukum dari LSM Robin Hood dua tiga, menyatakan akan melanjutkan proses hukum terkait dugaan penyelewengan aset desa. Ia menegaskan bahwa hasil mediasi akan menjadi dasar laporan resmi ke pihak berwenang.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |