Sebagai bagian dari sistem pengelolaan sampah terpadu, Rusunawa Yosorejo kini memanfaatkan sampah organik dari penghuninya untuk dijadikan pupuk kompos. Sampah tersebut dimasukkan ke dalam lubang pengolahan atau blumbangan yang telah disiapkan di lingkungan Rusunawa.
Angga, Petugas Teknisi Rusunawa menjelaskan bahwa total ada tiga lubang yang dibuat, masing-masing berukuran sekitar 3 x 5 meter dengan kedalaman antara 2,5 hingga 3 meter. Lubang ini cukup untuk menampung sampah organik selama satu bulan, karena sampah jenis ini dapat terurai dalam waktu satu hingga dua minggu.
Sementara itu, sampah anorganik seperti botol plastik dan pecahan kaca akan dimanfaatkan kembali atau dijual ke bank sampah. Sedangkan sisa sampah yang tidak bisa didaur ulang, rencananya akan dibakar menggunakan alat dari kantor yang masih dalam proses pengadaan.
Di belakang Rusunawa, terdapat gedung pengolahan sampah yang akan difungsikan kembali. Gedung ini merupakan aset milik Rusunawa yang akan menjadi pusat pengelolaan sampah. Tim khusus telah dibentuk untuk menjalankan tugas pemilahan, pengolahan, hingga penanganan akhir sampah di lingkungan perumahan tersebut.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |