Tanah subur berhektar-hektar kini berubah menjadi genangan air yang tidak bisa surut. Itu adalah kondisi kelurahan degayu yang harus terdampak perubahan iklim. Namun, saat ini warga Kelurahan Degayu mulai bangkit dan bersama dengan pemerintah, kemitraan, dan sirkula optimis untuk menciptakan kawasan terdampak rob menjadi kawasan dengan potensi ecowisata.
Kali ini tim liputan Batik TV berkesempatan untuk mengeksplor kawasan yang akan dibangun kawasan wisata dengan konsep ramah lingkungan dan bentuk adaptasi perubahan iklim.
Ketua Pokdarwis Kelurahan Degayu, Burhanuddin saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa pihaknya masih mencoba wisata air di daerah yang terkena banjir rob.
Dengan menaiki perahu, kita bisa berkeliling melihat kawasan yang akan dibuat eco wisata. Kawasan yang dulunya berfungsi menjadi tanah bengkok inilah yang nanti akan disulap menjadi wisata integratif dari mulai dermaga, pembibitan mangrove, wisata religi, dan yang utama adalah warung apung.
Lokasi pembibitan mangrove akan menjadi salah satu spot wisata di sini. Konsep wisata yang ramah lingkungan dan edukatif diharapkan dapat menarik wisatawan yang akan berkunjung dan sekaligus belajar tentang mangrove.
Rencana ini tentunya membutuhkan perencanaan yang matang dan rumit mengingat masihh banyak tantangan yang harus dihadapi dari proses pembangunan eco wisata ini. Partisipasi publik juga diperlukan untuk bisa membuktikan bahwa kawasan ini benar-benar memiliki potensi menajadi ecowisata edukatif di Kota Pekalongan.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |