Dinas Kesehatan Kota Pekalongan menemukan makanan bermformalin dan pewarna berbahaya yang terkandung dalam jajanan takjil ramadan.
Dari total 205 sampel makanan yang diuji, ditemukan 3 sampel yang mengandung zat berbahaya, antara lain 2 sampel mi kuning atau mi basah terbukti mengandung formalin dan 1 sampel kerupuk usek berwarna merah positif mengandung rhodamin B, yaitu zat pewarna sintetis yang tidak boleh digunakan dalam makanan.
Kandungan formalin dan zat berbahaya ini ditemukan Dinas Kesehatan dalam sidak takjil yang dilakukan pada 3-6 Maret 2025. Sidak dilakukan di seluruh kecamatan dengan menyasar pedagang takjil.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Sanitarian Muda setempat, Maysaroh mengatakan sidak ini melibatkan 4 tim masing-masing terdiri dari 4-5 anggota dari sanitarian Dinkes, Puskesmas, dan Labkesda.
Meski masih ada temuan, namun jumlah makanan yang mengandung zat berbahaya mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, dari 204 sampel yang diuji, ditemukan 5 makanan positif mengandung bahan berbahaya.
Selain mengecek kandungan zat dalam makanan, Dinkes juga melakukan penelusuran asal bahan makanan yang digunakan oleh pedagang. Jika setelah pembinaan masih ditemukan pelanggaran yang sama, maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut dengan melibatkan Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) yang terdiri dari Satpol PP, Polres, serta instansi terkait lainnya.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |