Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Pekalongan tahun ini tercatat berada di angka 92,12. Meski termasuk dalam kategori baik, angka tersebut masih berada di bawah skor ideal, yaitu 100, sehingga perlu upaya peningkatan demi mewujudkan konsumsi pangan yang lebih beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati menjelaskan bahwa skor PPH menjadi indikator penting dalam menilai kualitas konsumsi pangan masyarakat. Meski angka 92,12 mencerminkan adanya keseimbangan dalam pola konsumsi, namun masih terdapat ketergantungan tinggi terhadap satu jenis sumber pangan, yakni beras.
Hampir 80 persen masyarakat masih mengandalkan beras sebagai sumber utama karbohidrat. Sementara konsumsi pangan lainnya seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, dan buah-buahan masih tergolong rendah.
Pola makan yang sesuai dengan prinsip B2SA sangat penting untuk mendukung kesehatan dan ketahanan pangan jangka panjang. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong diversifikasi pangan melalui edukasi, gerakan menanam, serta promosi makanan lokal yang bergizi.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |