Seorang pria berinisial AG, warga Tangerang yang dikenal sebagai residivis, kembali terjerat kasus pencurian sepeda motor dengan modus yang cukup cerdik. Kali ini, AG ditangkap oleh Satreskrim Polres Batang setelah terbukti mencuri motor dengan sasaran kendaraan yang diparkir di halaman masjid saat waktu salat.

Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana, mengungkapkan bahwa AG merupakan pelaku dengan pengalaman panjang dalam dunia kejahatan, khususnya pencurian dengan pemberatan (curat). AG tergolong pelaku profesional, hanya dalam waktu 5 detik, motor tanpa penutup kunci sudah bisa dibawa kabur. Jika ada penutup kunci, maka butuh sekitar 15 detik.

hal itu di jelaskan AKBP Edi saat konferensi pers di Mapolres Batang, Selasa (20/5/2025).

Taktik AG sangat mengandalkan kelengahan saat waktu salat, di mana banyak kendaraan diparkir di area masjid tanpa pengawasan ketat. Pelaku memilih waktu yang tepat, saat jamaah salat dan parkirannya cenderung sepi. Begitu situasi aman, dalam hitungan detik, motor sudah raib.

Dari hasil penyelidikan, AG diketahui telah beraksi di berbagai wilayah Kabupaten Batang dan berhasil mencuri setidaknya 18 motor. Barang bukti yang disita dari tangan AG antara lain berbagai ukuran kunci leter T yang digunakan untuk membobol kunci motor.

Tak hanya menangkap pelaku, polisi juga berhasil mengamankan dua orang penadah motor curian yang kerap menjadi langganan AG. Setiap motor yang dicuri dijual kepada penadah dengan harga sekitar Rp 2 juta. Uang hasil penjualan digunakan pelaku untuk berfoya-foya, dan setelah mendapatkan uang, AG biasanya kembali ke Tangerang untuk menemui keluarganya.

Saat diperiksa, AG mengungkapkan bahwa ia mempelajari keahlian mencuri motor dari seorang temannya yang berasal dari Lampung. Dari temannya tersebut, AG belajar cara membobol kunci dan memperoleh alat bantu pencurian.

Dalam keterangannya, AG mengungkapkan bahwa aksi pencurian motor yang ia lakukan sudah menjadi rutinitas.

Kapolres Batang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selalu mengunci ganda kendaraannya, serta memarkir kendaraan di tempat yang aman dan terawasi.

Pencurian sepeda motor yang dilakukan AG adalah contoh nyata dari betapa profesionalnya para pelaku kejahatan dalam memilih sasaran dan memanfaatkan momen kelengahan. Namun, dengan meningkatnya kewaspadaan masyarakat dan patroli polisi yang lebih intens, diharapkan aksi kejahatan seperti ini dapat ditekan dan lebih banyak pelaku dapat ditangkap.