Industri perhotelan di Kota Pekalongan menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan tingkat okupansi agar tetap stabil di tengah dinamika ekonomi dan persaingan yang semakin ketat. Hal ini diungkapkan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Pekalongan.
Menurut perwakilan PHRI setempat, Cucut Suranto, mempertahankan tingkat okupansi adalah tantangan yang lebih berat dibandingkan meningkatkannya.
Untuk mempertahankan okupansi, salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan adalah peningkatan pelayanan dan perbaikan fasilitas, baik yang ada di dalam hotel serta mencakup fasilitas di tempat wisata. Selain itu, penawaran wisata yang lebih menarik juga menjadi bagian penting untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung.
Selain itu, inovasi dalam penyelenggaraan event juga menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan. Event yang dikemas dengan konsep yang menarik dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya diyakini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pekalongan. Dengan demikian, okupansi hotel pun dapat terjaga secara lebih optimal.
Untuk mengatasi tantangan ini, pihak perhotelan di Pekalongan berharap ada dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor pariwisata, dalam menciptakan daya tarik yang lebih besar bagi wisatawan dan pelaku bisnis.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |