Agus Romi Haryatno   |   11/03/2025 - 10:47 WIB
Terbang Genjring, Kesenian Islami Dari Pekalongan

Seni merupakan media penting dalam syiar Islam di Indonesia. Melalui seni, syiar menjadi lebih indah dan mudah diterima oleh masyarakat. Di Indonesia, seni musik yang bernafaskan Islam identik dengan alat musik rebana.

Alat musik yang dibuat dari kayu melingkar dan dibalut kulit sapi ini dibawa ke Indonesia oleh pedagang dari Timur Tengah abad ke 13 silam. Mereka datang berdagang sekaligus melakukan syiar Islam melalui kesenian yang mereka bawa. Alat musik rebana yang berasal dari kata robbana ini sering diperdengarkan untuk mengiringi berbagai pujian keagamaan. Akhirnya alat musik ini menjadi ciri khas untuk kesenian kesenian bernuansa Islami.

Di Pekalongan kesenian dengan alat music rebana yaitu Terbang Genjring berkembang sejak tahun 1957 silam. Kesenian ini diciptakan oleh Kiai Haji Mahfud dari desa Kergon serta dimainkan oleh pemain terbang dan penyanyi sholawat.

Nyanyian Terbang Genjring merupakan puji pujian terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah atau disebut Sholawat Nabi.

Terbang Genjring merupakan kolaborasi 4 tepakan terbang yaitu pajek, karon, telon dan prapatan. Masing masing terbang memiliki tempo yang berbeda, bila dimainkan akan menghasilkan harmoni indah tepakan terbang yang saling mengisi.

Kini kesenian Terbang Genjring tidak hanya dipentaskan dalam acara keagamaan, namun juga dalam acara hajatan dan khitanan. Agar lebih menarik tepakan Terbang Genjring berpadu dengan Gontho, beladiri khas Pekalongan.


Berita Daerah

Bagikan artikel:

Banner Iklan
Jadwal Tayang Selasa
Jam Program
08:00 Innovator (DW)
09:00 Indonesiana
11:00 Kominfo Newsroom
12:00 Indonesiana
14:00 Berita Daerah (siang)
15:30 Innovator (DW)
16:00 REV (DW)
16:30 Gerak dan Gaya
17:30 Anjang Desa
18:00 Pojok Terampil
18:30 De Journey
19:00 Berita Daerah (malam)
20:00 Expose
21:00 Wayang
Banner Iklan