Pembangunan Bendung gerak sebagai salah satu upaya pengendalian banjir dan rob di Kota Pekalongan saat ini telah rampung 100 persen dikerjakan dan masih tahap uji coba. Untuk memastikan hal tersebut, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan meninjau langsung di lokasi pembangunan Bendung Gerak, Senin (25/11)

Walikota Aaf sapaan akrabnya mengungkapkan rasa syukurnya fokus penanggulangan banjir dan rob serta penurunan air dari sungai lodji ini sudah berjalan, dimana di Bendung Gerak sendiri terdapat mesin pencacah sampah, mesin pompa dan lainnya yang on progres berjalan dengan baik, meskipun masih banyak PR selanjutnya yang harus dikerjakan secara bertahap. PR tersebut diantaranya seperti sedimentasi tanah di sungai, dan Mesin pencacah yang harus dilengkapi mesin lanjutannya yakni untuk pilah sampah plastik, organik, dan non organik.

Lebih lanjut, untuk sedimentasi tanah, dalam mengeruk lumpur di sungai diakuinya memang tidak semudah mengeruk air di selokan, sehingga prosesnya harus satu persatu secara bertahap. Pihaknya menyebut sudah ada dua ekskavator yang diharapkan bisa maksimal.
Adapun untuk Anggaran pembuatan bendung gerak sekaligus tanggul dan lain sebagainya terkait penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan mencapai 1,2 triliun yang saat ini sudah berjalan efektif sesuai dengan perencanaan.

Walikota menyebut perencanaan tersebut hanya di Pekalongan Utara dan Pekalongan Timur, Untuk Pekalongan Barat dan Pekalongan Selatan saat ini memang belum, namun dengan kejadian tanggul jebol di tahun 2022 dan 2024 ini betul betul menjadi perhatian Pemerintah Pusat untuk diprioritaskan di Kota dan kabupaten Pekalongan karena di wilayah meduri  yang timur adalah tanah kota dan yang barat adalah kabupaten Pekalongan.