Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Periode II Universitas Pekalongan melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan mengusung tema “Mewujudkan Kota Bersih Melalui Pengelolaan Sampah Partisipatif Berkelanjutan.” Salah satu bentuk nyata dari program ini adalah pemanfaatan sampah organik menjadi sabun ramah lingkungan berbasis eco enzim, yang dilaksanakan di Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, pada Jumat (20/6).
Kegiatan sosialisasi pembuatan sabun dari eco enzim ini berlangsung di P2L (Pekarangan Pangan Lestari) Noyontaan RT 03 RW 01 yang diketuai oleh Bapak Budi Stiawan. Acara ini dihadiri oleh delapan orang perwakilan RW.
Mahasiswa KKN Universitas Pekalongan, Slamet Eko dan Muhammad Ariffin, bertindak sebagai pemateri. Mereka menjelaskan cara pembuatan sabun dari eco enzim dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan. Bahan yang digunakan antara lain botol bekas kecil, air, MES (Methyl Ester Sulfonate), dan eco enzim. Dengan rasio perbandingan 6 : 15 : 4, digunakan 6 kg MES, 15 kg air, dan 4 kg eco enzim. Seluruh bahan kemudian dicampur menjadi satu dan siap digunakan sebagai sabun cair atau sabun cuci piring.
“Selain ramah lingkungan, sabun dari eco enzim juga lebih hemat dan aman dibandingkan produk pembersih berbahan kimia,” terang Slamet Eko.
Sebelumnya, pada Sabtu (19/6), kegiatan serupa juga dilakukan di RW 14 Landungsari. Ibu Linawati, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa pembuatan eco enzim merupakan langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar.
“Daripada kulit buah dibuang ke tempat sampah, lebih baik dimanfaatkan. Eco enzim sangat membantu mengurangi sampah organik rumah tangga,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan serta mendorong pengelolaan sampah organik menjadi produk yang bermanfaat. Selain berkontribusi dalam mengurangi penumpukan sampah, pemanfaatan eco enzim juga berpotensi menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat.
Dengan langkah sederhana namun konsisten, sabun dari eco enzim menjadi bukti bahwa solusi lingkungan bisa dimulai dari dapur rumah sendiri.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |