UIN Gus Dur Telusuri Jejak Rempah Asia: Menggali Warisan Pengobatan dalam Manuskrip Kuno
M. Seif Robbani   |   22/07/2025 - 10:23 WIB
UIN Gus Dur Telusuri Jejak Rempah Asia: Menggali Warisan Pengobatan dalam Manuskrip Kuno

Kota Pekalongan - Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan, bersama dengan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, telah sukses menggelar Seminar Expert Meeting bertajuk “Menelusuri Jejak Rempah di Asia: Warisan Pengobatan dalam Manuskrip dan Sejarah Peradaban” yang berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025 di Hotel Santika Pekalongan.
Seminar ini merupakan bagian dari program Mora the AIR Funds, yang didanai oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta menjadi langkah strategis dalam memperkenalkan kembali kekayaan khazanah pengobatan tradisional di Asia.
Acara ini tidak hanya menjadi ruang diskusi ilmiah antara para akademisi dan peneliti, tetapi juga sebagai upaya untuk menggali lebih dalam mengenai warisan pengobatan tradisional yang terdokumentasi dalam manuskrip kuno. Para peserta seminar diberi kesempatan untuk menjelajahi sejarah peradaban Asia yang kaya dengan tradisi rempah-rempah, serta bagaimana peran pengobatan herbal tersebut membentuk dinamika masyarakat dan budaya di kawasan ini.
Hj. Isriani Hardini, Ph.D , selaku Ketua Periset Mora The AIR Funds, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari agenda jangka panjang untuk membangun pusat riset kolaboratif lintas kawasan, yang berfokus pada studi rempah-rempah dan pengobatan dalam manuskrip kuno. Isriani menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Asia lainnya dalam bidang penelitian dan pengembangan budaya.
Isrina menambahkan bahwa tujuan utama seminar ini adalah untuk mempertemukan berbagai pihak dari berbagai negara dan latar belakang keilmuan, dalam rangka menggali lebih dalam tentang pengobatan tradisional yang berakar dari penggunaan rempah-rempah. Kegiatan ini juga menjadi titik awal untuk membangun jejaring riset internasional, yang akan fokus pada kajian manuskrip dan sejarah pengobatan, serta pengaruhnya terhadap peradaban Asia.
Narasumber utama yang dihadirkan dalam seminar ini adalah Prof. Seung Won Song dari Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan, yang membawakan materi berjudul "Tradisi Pengobatan Hanbang: Akar Historis dan Transformasi Pengobatan Tradisional Korea". Prof. Song mengajak peserta untuk memahami lebih dalam tentang sistem pengobatan Hanbang, yang telah berakar kuat dalam sejarah panjang Korea dan tetap digunakan hingga saat ini. Materi ini tidak hanya membuka wawasan tentang tradisi medis Korea, tetapi juga memberikan perspektif tentang bagaimana pengobatan tradisional dapat berkembang seiring waktu.
Selain itu, Sonezza Ladyanna, M.A, kandidat doktor dari universitas yang sama, menyampaikan pemikiran mendalam mengenai Filologi dan Etnomedisin dalam Manuskrip Komunitas Matrilineal Islam: Studi Kasus Masyarakat Minangkabau. Ia memaparkan bagaimana masyarakat Minangkabau memanfaatkan pengetahuan yang terkandung dalam manuskrip kuno untuk tujuan pengobatan, dan bagaimana warisan pengobatan tersebut masih bertahan hingga saat ini.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Tendi, M.Hum, seorang sejarawan dan dosen di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, memaparkan “Jamu dan Pengobatan Tradisional dalam Manuskrip Kuno Nusantara: Menyingkap Warisan Lokal melalui Naskah”. Paparan Dr. Tendi mengungkapkan betapa pentingnya naskah-naskah kuno Nusantara sebagai bukti sejarah dan sebagai sumber yang memberikan wawasan tentang cara-cara pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.


Sementara itu, Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag , saat ditemui awak media menekankan pentingnya pelestarian kajian manuskrip sebagai bagian dari upaya revitalisasi khazanah intelektual Islam dan penguatan diplomasi budaya di kawasan Asia.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya penting bagi dunia akademik, tetapi juga untuk masyarakat luas dalam rangka menjaga warisan budaya yang sangat berharga.
Dalam implementasi program ini, tim periset yang terdiri dari Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, Fika Hidayani, M.Hum, Am’mar Abdullah Arfan, M.H, Dr. Rahmat Kamal, M.Pd.I, serta Dicky Rachmat Pauji, M.Hum., Ph.D secara aktif mengembangkan riset interdisipliner mengenai naskah-naskah kuno yang memuat pengetahuan tentang pengobatan tradisional dan juga dinamika perdagangan rempah di Asia. Mereka juga bekerja sama dengan para ahli dari berbagai disiplin ilmu, guna mengoptimalkan pemahaman tentang pentingnya pengobatan tradisional dalam sejarah dan budaya kawasan Asia.
Forum ilmiah ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi pertukaran pengetahuan dan memperkuat kolaborasi akademik internasional. Para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan baru mengenai pengobatan tradisional, tetapi juga didorong untuk melihat manuskrip kuno sebagai sumber primer yang memiliki relevansi tinggi tidak hanya untuk memahami masa lalu, tetapi juga untuk menghadapai tantangan masa depan dalam bidang kesehatan, budaya, dan ilmu pengetahuan. Seminar ini diharapkan akan mendorong lebih banyak kolaborasi lintas disiplin ilmu dan membuka peluang bagi riset-riset lebih lanjut dalam bidang ini.

Berita Daerah

Bagikan artikel:

Banner Iklan
Jadwal Tayang Selasa
Jam Program
08:00 Innovator (DW)
09:00 Indonesiana
11:00 Kominfo Newsroom
12:00 Indonesiana
14:00 Berita Daerah (siang)
15:30 Innovator (DW)
16:00 REV (DW)
16:30 Gerak dan Gaya
17:30 Anjang Desa
18:00 Pojok Terampil
18:30 De Journey
19:00 Berita Daerah (malam)
20:00 Expose
21:00 Wayang
Banner Iklan