Pemerintah Kota Pekalongan terus menunjukkan komitmennya dalam menangani permasalahan sampah yang tengah memasuki fase darurat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan studi banding ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang dikenal memiliki sistem pengelolaan sampah terbaik, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara.

Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, yang memimpin langsung kunjungan tersebut menyampaikan bahwa studi banding ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kota Pekalongan dalam mengatasi persoalan sampah secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Dalam kunjungan tersebut, pihaknya mempelajari berbagai aspek pengelolaan sampah yang diterapkan di Banyumas, mulai dari sistem pemilahan sampah sejak dari rumah, penguatan lembaga pengelola sampah berbasis masyarakat, hingga pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah organik dan anorganik.

Balgis mengakui bahwa kondisi darurat sampah di Kota Pekalongan saat ini tidak bisa diselesaikan hanya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan tetap mendukung upaya-upaya yang sedang dilakukan pemerintah.

Ia juga mengajak warga khususnya ibu rumah tangga, untuk mulai memilah sampah dari rumah karena keterlibatan aktif masyarakat dalam memilah sampah akan sangat membantu proses pengelolaan di lapangan dan mempercepat penanganan sampah secara keseluruhan.

Dengan langkah studi banding ini, Pemerintah Kota Pekalongan berharap dapat segera mengadopsi model pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan demi menciptakan kota yang bersih, sehat, dan nyaman untuk seluruh warganya.