Menyikapi darurat sampah di Pekalongan, warga Kelurahan Bendan Kergon RT 01 RW 07 turut andil dalam upaya pengurangan sampah dari rumah tangga dengan memanfaatkan sampah organik menjadi media biowash.
Mereka mempraktekkan langsung pembuatan media biowash, yakni cairan hasil fermentasi yang dapat mengurangi bau sampah, mempercepat pembusukan, dan mengubah sampah organik menjadi nutrisi tanaman, bekerja sama dengan Tim Pengelolaan Sampah Nol Kota Malang, Rabu (16/04/2025).
Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut menilai hal ini merupakan bagian dari upaya percepatan pengelolaan sampah rumah tangga melalui metode ramah lingkungan.
Dengan biowash, sampah organik dari sisa sayuran dan makanan dapur diolah agar bisa langsung menjadi media tanam dalam waktu singkat.
Sementara itu, Widodo Astuti atau yang akrab disapa Wiwi, mentor kegiatan sosialisasi pembuatan Biowash menerangkan, pengelolaan sampah organik menjadi kompos secara tradisional membutuhkan waktu sekitar 3 bulan, namun dengan metode yang lebih modern yakni metode biowash, pengelolaan sampah tersebut bisa lebih cepat yaitu hanya membutuhkan waktu 1 detik.
Wiwi menilai proses pembuatan biowash ini sangat mudah dan praktis dengan menyediakan 40 mL Promic 1.000 mL Air Kran (PAM) dan 200-300 gr Kulit Buah - Buahan.
Sampah organik seperti kulit buah dan sisa sayuran dicampur dengan Promic dan diletakkan ke dalam wadah bersih/toples, tutup rapat selama 72 jam atau 3 hari untuk proses fermentasi agar menjadi biowash extract untuk selanjutnya dicampur dengan air kran agar bisa diaplikasikan ke tanaman.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |