Kepala SD Negeri Kasepuhan Tujuh, Hartono, melihat potensi napi lapas Batang Dalam karya kriya. Tergerak untuk membimbing siswinya yang akan mengikuti FLS2N, ia mengajukan permohonan pembinaan langsung oleh narapidana.
Dua siswi kelas 4, Kaisa dan Aufa, mengikuti pembinaan intensif membuat miniatur kapal pinisi. Sesuai pedoman teknis F-L-S-2-N, mereka harus memanfaatkan botol air mineral bekas sebagai media karya.
Napi dengan keterampilan tinggi di bidang kriya memberikan pembekalan teknis mulai dari desain, pemotongan hingga perakitan.
Proses pembinaan ini bukan hanya membantu siswa mengasah kreativitas namun juga menjadi ajang napi menularkan ilmu positif ke dunia luar. Pembinaan seni kriya sendiri merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian di Lapas Batang.
Kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemasyarakatan ini mendapat apresiasi luas. Kegiatan ini membuktikan bahwa narapidana dapat berkontribusi membangun generasi muda sekaligus menunjukkan pemasyarakatan yang humanis dan edukatif.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |