Hari Raya Idulfitri merupakan momen yang penuh kebahagiaan dan keceriaan, setelah umat Muslim menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh. Namun, euforia menyambut hari kemenangan ini sering kali membuat masyarakat lupa menjaga pola makan. Akibatnya, berbagai gangguan kesehatan, terutama pada sistem pencernaan, kerap muncul pasca-Lebaran.
Menurut Agustin Citriastinasmara, Petugas Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Krapyak Kidul, setelah Ramadan ke masa Lebaran terjadi perubahan pola makan secara drastic. Banyak orang justru melampiaskan kerinduan terhadap makanan dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan dalam jumlah berlebihan, mulai dari opor ayam, rendang, sambal goreng ati, ketupat, kue kering, serta minuman manis dikonsumsi tanpa kendali.
saat Lebaran, tubuh sebetulnya masih dalam masa transisi. Jika tiba-tiba diberi asupan makanan yang berlemak tinggi, berminyak, dan penuh gula, sistem pencernaan bisa terganggu. Akibatnya, beberapa orang mengalami gejala seperti sakit perut, diare, mual, hingga gangguan asam lambung.
Selain itu, konsumsi minuman bersoda, makanan pedas, serta kebiasaan makan sambil ngobrol atau tergesa-gesa juga memperburuk kondisi lambung dan usus.
Dalam menyikapi fenomena ini, Agustin mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyambut Hari Raya. Ia menyarankan agar tetap menjaga pola makan sehat dan seimbang, menghindari konsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus, serta memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
Ia juga menyarankan untuk tetap aktif bergerak selama libur Lebaran, agar metabolisme tubuh tetap lancar dan tidak menumpuk lemak secara berlebihan.
Bagikan artikel:
| Jam | Program |
|---|---|
| 08:00 | Innovator (DW) |
| 09:00 | Indonesiana |
| 11:00 | Kominfo Newsroom |
| 12:00 | Indonesiana |
| 14:00 | Berita Daerah (siang) |
| 15:30 | Innovator (DW) |
| 16:00 | REV (DW) |
| 16:30 | Gerak dan Gaya |
| 17:30 | Anjang Desa |
| 18:00 | Pojok Terampil |
| 18:30 | De Journey |
| 19:00 | Berita Daerah (malam) |
| 20:00 | Expose |
| 21:00 | Wayang |